PWMU.CO – Ahad (1/5) merupakan hari yang sangat bersejarah dalam hidup Firanda. Gadis cantik asal Bedali ini telah mengikrarkan diri memeluk Islam, dengan mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan jamaah Masjid Al Islam, Bedali, Lawang, Kabupaten Malang.
Prosesi pembacaan ikrar dua kalimat syahadat dipimpin oleh Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang, Drs H Nurul Humaidi MAg. Ikut hadir dalam acara ini para pimpinan dan anggota Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Bedali.
Dengan suara yang tegas, mahasiswi Semester VI Jurusan Matematika FKIP Universitas Kanjuruhan Malang ini mengucapkannya ikrar syahadat. “Asyhadu an-laa ilaaha illallaah wa-asyhadu anna Muhammadan rasuulullaah,” ikrar Firanda, yang disambut haru para hadirin.
(Baca juga: Kisah Siswa Katholik yang Selamatkan Sekolah Muhammadiyah di Kutai Kartanegara dan Kisah Pak AR Ajari Mahasiswa Cara Hadapi Kristenisasi dengan Jurus Cerdas)
Firanda mendapatkan hidayah Allah memang tidak tiba-tiba. Ada proses yang panjang. Dia telah lama mempelajari dan membandingkan Islam dengan agama asalnya melalui pengamatan perilaku orang tuanya yang berbeda agama. Ayahnya beragama Katholik sementara ibunya seorang Muslimah.
Selain itu Firanda juga melakukan konsultasi ke berbagai pihak. Kadang, dia bertanya kepada teman-teman yang beragama Islam. Tapi yang sering ia lakukan adalah berkonsultasi dengan ibu-ibu Pimpinan Ranting Aisyiyah Bedali.
(Baca juga: Inilah Penyebab Menurunnya Prosentase Umat Islam di Indonesia dan 3 Fase Keagamaan Bung Karno: dari Muslim KTP Jadi Muslim yang Yakin)
Melalui proses bimbingan yang intensif, Firanda yang beragama Katholik akhirnya benar-benar mantap untuk masuk Islam. Dia memilih Islam dengan kesadaran. Tulus. “Dengan berbagai pengamatan dan proses belajar, akhirnya saya mantap dengan Islam. Ternyata Islam adalah agama yang sempurna,” ungkap Firanda bangga.
Menurut Ketua Takmir Masjid Al Islam, Munaris, Firanda memang sudah lama menjadi binaan ibu-ibu Aisyiyah. “Alhamdulillah Masjid Al Islam ini telah menjadi bukti akan kekuatan syiar Islam dan telah berhasil mengislamkan orang-orang di sekitar, termasuk Mbak Firanda ini,” jelas dia.
“Ini merupakan bagian dari tugas Majelis Tabligh. Dan sudah sewajarnya semua anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah mendukung dan membantu proses syiar Islam di daerah masing-masing”, kata Nurul Humaidi, di sela-sela selesai acara. Nurul mengharapkan adanya dukungan penuh dari warga Muhammadiyah pada khususnya, supaya diberi wadah pelayanan dan pembinaan khusus bagi warga yang berpotensi bisa dimuallafkan.
(Baca juga: Nonmuslim pun Berterima Kasih pada Muhammadiyah dan Cara Nyai Ahmad Dahlan Mendidik Anak)
“Semoga Muhammadiyah di Bedali bisa memberikan cahaya-cahaya Islami sehingga memberikan kesejukan dan kenyamanan dalam beribadah dan beriteraksi serta bermanfaat bagi semua,” katanya. (Ridlo)