PWMU.CO – Benarkah anggapan bahwa semua agama itu sama? Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur Mukayat Al Amin MSosio menolak anggapan itu.
Menurut Mukayat, semua agama tidak sama karena setiap agama memiliki ideologi tentang ketuhanannya masing-masing.
“Kenapa semua agama itu tidak sama? Karena setiap agama memiliki pemahaman ideologi tentang ketuhanan sendiri-sendiri,” katanya dalam pembukaan acara Pelatihan Mubaligh Moderat dan Resepsi Milad ke-86 Pemuda Muhammadiyah yang diadakan PWPM Jatim di Hotel Tanjung Surabaya, Jumat (11/5/2018).
“Karena itulah berlaku ayat al-Quran lakum dinukum waliyadin,” kata Mukayat menambahkan.
Meski berbeda, kata Mukayat, tetap ada titik persinggungan yang sama untuk setiap agama. Salah satunya setiap agama mengajarkan pada umatnya untuk senantiasa melakukan kebaikan.
“Selain itu, letak toleransi setiap agama adalah pada sisi kemanusiaan. Bukan pada ritual agama,” tegasnya.
Mukayat lalu menyinggung soal tema moderasi yang diangkat dalam pelatihan mubaligh kali ini. Disebutkan, saat ini ada upaya untuk menarik-narik umat masuk ke kelompok ekstrem kanan atau ekstrem kiri.
Muhammadiyah, ujar dia, berada di tengah atau mengambil gerakan wasathiyah. “Muhammadiyah tidak ke kanan atau ke kiri,” urainya.
Lebih lanjut, pria asal Lamongan ini menyatakan, melalui pelatihan ini Pemuda Muhammadiyah menyiapkan para mubaligh yang siap menghadapi tantangan dakwah di era diserupsi seperti saat ini. Dengan begitu akan muncul gagasan untuk melakukan exercise terkait percepatan gerakan dakwah Pemuda Muhammadiyah.
“Banyak ayahanda Muhammadiyah yang mengeluh kesusahan mencari khatib dan atau imam, baik shalat Jumat maupun Ramadhan,” tuturnya.
Karena itu, sebut Mukayat, menjadi satu kewajiban bagi Pemuda Muhammadiyah untuk memikirkan bagaimana gerakan dakwah Muhammadiyah di masa depan agar lebih baik. Sebab, tantangan dakwah di masa depan akan jauh lebih berat.
“Tantangan dakwah Muhammadiyah akan semakin berat karena zaman selalu berbeda,” tandasnya. (Aan)