PWMU.CO – Dalam kesempatan memberikan sambutan pembukaan Upgrade Dai Muda Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Gresik (12/5), ada pernyataan unik dari Taufiqullah Ahmady. Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik menjelaskan beda fungsi mimbar masjid Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah.
Menurutnya, struktur mimbar masjid Muhammadiyah lebih memiliki fungsi edukasi dan kaderisasi ulama. “Coba diperhatikan, masjid Muhammadiyah dan non-Muhammadiyah bisa dibedakan salah satunya dari mimbarnya,” ujar kandidat doktor pendidikan ini.
Pada umumnya memang mimbar masjid non-Muhammadiyah berukuran besar dan terbuka di bagian depan. Sementara bentuk mimbar masjid Muhammadiyah kebanyakan tertutup di bagian depan. Bentuk ini, jelas Taufiqullah, sangat tepat sebagai sarana pembelajaran da’i-da’i muda.
“Sehingga kalau dipakai belajar, bagi yang kakinya gemetaran kan ndak kelihatan,” lanjutnya yang disambut tawa para peserta upgrading.
Terkait strategi dakwah, ustad Taufiqullah juga berpesan agar dai muda mengembangkan berbagai strategi dakwah. Namun, tegasnya, tetap tidak lupa pada prinsip-prinsip utama. “Saya melihat yang perlu dikembangkan adalah soal kompetensi,” lanjutnya. Salah satu kompetensi penting adalah kemampuan membaca al-Qur’an yang baik.
Kegiatan Upgrade Dai Muda ini sendiri merupakan kelanjutan dari pelatihan dai muda yang digelar sebelumnya. Dilaksanakan di auditorium Universitas Muhammadiyah Gresik, acara ini diikuti puluhan dai muda dari kecamatan se-Kabupaten Gresik. (faizin)