PWMU.CO – Rapat tak melulu harus serius. Apalagi harus gontok-gontokan. Rapat itu bisa santai. Bahkan diwarnai dengan bakar-bakar dan makan bersama. Seperti yang dilakukan oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Panceng, Gresik, Sabtu (12/5/19).
Rapat yang dilaksanakan di rumah Mujtahidah—Ketua Departemen Kominfo PCNA Panceng—ini sengaja dikonsep sersan alias serius tapi santai. “Rapat kali kita buat serius tapi sambil bakar ikan dan bakar jagung,” ujar Sekretaris Pimpinam Cabang Nasyiatul Aisyiyah Panceng, Fathiyatul Izah SPd.
Menurut Fatiya—sapaan karibnya—rapat kali ini membahas rencana kegiatan di bulan Ramadhan. “Sambil rapat bisa nyemil makanan yang sudah dihidangkan. Tapi harus menghasilkan keputusan yang bagus,” imbuhnya.
Uniknya, bahan-bahan makanan yang dihidangkan tidak ada yang beli. Semua dibawa oleh peserta. “Ada yang bawa ikan mbelo, ikan asin, klotok, brownis, kue lumpur, rujak, jagung, es kopyor, kentang, es degan, nasi jagung, lontong, dan acar pepaya,” terang Fatiya.
Bahkan, sambungnya, yang tidak bisa hadir pun tetap menitipkan makanan. “Ada yang dititipkan teman yang lain, ada juga yang dibawa kesini sendiri tadi pagi,” paparnya.
Upaya membuat rapat menjadi santai tak sia-sia. Banyak peserta yang ikut hadir. Itu yang membuat Ketua Pimpinam Cabang Nasyiatul Aisyiyah Panceng, Muhayatin SPdI berbunga-bunga hatinya.
“Jujur baru kali ini dalam periode ini rapat dengan peserta sebanyak ini, 75 persen dari anggota kita hadir. Mudah-mudahan terus semangat hingga akhir priode,” ujarnya memuji.
Ketua Departemen Ekonomi PCNA Panceng Mukholifah ikut bungah dengan konsep rapat tersebut. “Dengan konsep acara seperti ini, banyak teman-teman yang hadir. Bukan hanya rencana kegiatan yang kita dapat tapi ilmu, dan persaudaraan yang guyub. Semoga semakin erat silaturahmi kita. Nasyiah yang menggembirakan,” ujarnya.
Aanggota PCNA Panceng Mufarikhah ikut menimpali, “Makan nasi jagung dengan ikan asin dan klotok krayahan seperti ini lezat sekali. Bak makan di restourant besar. Jadi semangat ber-Nasyiah.” Krayahan adalah istilah makan bersama di desa dalam satu tempat besar seperti nampan atau daun pisang.
Anggota Departemen Dakwah PCNA Panceng Lailatul Hidayah menemukan sisi lain dalam rapat sersan kali ini. “Dari sini, kita juga belajar menjadi perempuan-perempuan tangguh. Bakar ikan atau bakar jagung yang biasanya dilakukan laki-laki, kali ini kita lakukan sendiri dan rasanya tidak kalah nikmat,” ujarnya.
Sebelum krayahan dimulai, rapat telah menghasilkan keputusan. “Bahwa kegiatan Ramadhan akan diisi dengan buka bersama dan santunan kepada anak yatim-piatu,” jelas Fatiya.
Sekretaris Departement Pendidikam dan Kader PCNA Panceng Nurul Afianah menyambut baik keputusan itu. “Alhamdulillah teman-teman semangat untuk mengadakan kegiatan Ramadhan,” ujarnya.
Menurut dia, sebelumnya PCNA Panceng sudah dua kali mengikuti kegiatan dengan jumlah peserta besar, yaitu Kader Camp yang diadakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah se Eks-Karasidenan Sidayu dan Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah yang diadakan oleh Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Gresik. (Afi)