PWMU.CO – Aksi teror bom menyasar tempat ibadah di Surabaya, Jawa Timur, Ahad pagi (13/5/2018). Dalam waktu yang hampir bersamaan, tiga buah gereja menjadi sasaran bom –yang diduga– bunuh diri.
Bom pertama meledak sekitar pukul 07.30 WIB di sekitar Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya. Selang beberapa waktu, bom kedua meledak di Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno, dan tidak lama kemudian bom meledak di depan Gereja GKI di jalan Diponegoro.
“Ada aksi bom di tiga gereja di Surabaya dalam waktu hampir bersamaan,” kata
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung kepada wartawan yang berada di sekitar Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jl Ngagel Madya Utara, Surabaya.
Frans menerangkan, hasil identifikasi sementara dari pihak kepolisian, sekitar pukul 10.10 WIB, menyebutkan, delapan orang meninggal dunia. Sementara 35 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami luka-luka akibat kejadian teror ini. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, pukul 12.00 wib, jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 10 orang.
Dari 10 korban meninggal dunia itu, 8 di antaranya meninggal di lokasi. “Empat orang tewas akibat ledakan bom di depan Gereja Santa Maria, dua orang tewas akibat ledakan bom di gereja Pantekosta dan dua orang tewas akibat ledakan bom di depan gereja GKI,” ungkap Frans Barung.
Saat ini, lanjut Frans Burung, polisi masih melakukan identifikasi terhadap korban meninggal dunia. “Kami belum dapat memastikan apakah pelaku termasuk korban yang tewas dalam serangan bom ini,” tuturnya.
Data yang dihimpun oleh PWMU.CO, tercatat 10 korban meninggal yang 8 diantaranya berada TKP. Sementara 41 korban luka yang masih dirawat di rumah sakit, yang 2 diantaranya petugas kepolisian.
Semoga kasus teror cepat teratasi, karena atas nama apapun, tindak terorisme tidak bisa dibenarkan. (aan)