PWMU.CO – Puluhan siswa dari SD Muhammadiyah 6 Gadung, Surabaya dan SD Kristen Santa Clara Ngagel Surabaya bermain Egrang dan Bakiak bersama. Permainan tradisional ini dilakukan untuk menghilangkan trauma pasca teror bom yang menyasar tiga Gereja di Surabaya beberapa waktu lalu.
Acara bermain bersama aneka permainan tradisional itu diadakan di lapangan SD Santa Clara, Kamis (24/5/2018). Tepatnya di Jalan Ngagel Madya No 1 Baratajaya, Gubeng, Surabaya, yang masih satu lokasi dengan lokasi teror bom, Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela.
Siswa dari SDM 6 Gadung dan SDK Santa Clara tampak membaur bermain bersama dalam satu tim. Mereka terlihat akrab, bahkan saling menyemangati satu sama lainnya saat bermain egrang maupun bakiak. Sorak-sorai dan gelak tawa gembira siswa pun mewarnai acara bermain bersama ini.
Kepala SDM 6 Gadung Munahar mengatakan, acara bermain bersama ini bertujuan untuk merajut kebersamaan antar umat beragama, terutama pasca teror bom yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela yang berlokasi di Jalan Ngagel Madya. Gereja ini berdekatan dengan SD Katolik Santa Clara
“Dengan acara bermain bersama ini kami ingin menunjukkan Islam ramah kepada saudara kita yang beragama Kristen Katolik. Bahwa kita muslim bisa bekerjasama dan berbaur dengan siapa pun tanpa memandang latar belakang suku ras maupun agama,” tuturnya.
Munahar menambahkan, SDM 6 Gadung juga ingin mengenalkan permainan tradisional sebagai wujud cinta terhadap budaya nusantara. “Kami ingin mengenalkan NKRI dan keberagaman Indonesia yang harus terus kita rawat bersama. Sejak dini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala SDK Santa Clara Bernadetha Wiwik Tiyani menyatakan, satu kebanggaan bisa dikunjungi keluarga besar SDM 6 Gadung. “Saya senang sekali bisa melihat anak-anak bisa tertawa lepas dan bergembira bermain bersama. Saya sampaikan terima kasih banyak,” ungkapnya. (aan)