PWMU.CO – Untuk sampai pada Tuhan (Khaliq), seorang hamba (makhluk) harus melewati sebuah jembatan bernama akhlak (budi pekerti).
Anggota Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik M Chairuz Zimam menyampaikan hal itu saat memberi ceramah iftitah (pembuka) dalam kegiatan Penilaian Seleksi Calon Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 2 Karangrejo yang dilakukan Majelis Dikdasmen PDM Gresik, di Karangrejo, Manyar, Gresik, Jumat (25/5/18) sore.
Menurut Zimam, khaliq, mahkluk dan akhlak berasal dari bahasa Arab yang memiliki satu akar kata, dari kata khalaqa yang berarti mencipta. “Kita ini (makhluk) berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah (Khaliq). Dan jalan atau jembatan menuju Allah itu ya akhlak,” ujarnya sambil bertanya, “Akhlak bagaimana yang bisa untuk menuju Allah itu?”
Zimam menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan akhlak adalah 99 nama Allah (Asmaul Husna). “Dan puasa itu meneladani sifat-sifat Allah yang 99 itu,” jelasnya.
Dia mengatakan, akhlak itu berarti memanifestasikan 99 nama Allah dalam kehidupan sehari-hari. Dia memberi contoh Arrahman dan Arrahim sebagai sifat penting dalam Asmaul Husna. Pada dua nama Allah itu, ujar Zimam, terdapat 4 sifat yang harus dimanifestasikan, yaitu welas asih, perasaan kasih sayang, kelembutan dengan cinta, dan karunia.
Berkaitan dunia pendidikan, Zimam menenkankan pentingnya guru memunculkan dalam dirianya empat sifat itu. “Guru itu, yang muncul ya itu. Harus tumbuh dalam dirinya sifat welas asih, kasih sayang, lembut penuh cinta, dan karunia,” ungkap Zimam yang juga Komisoner KPUD Kabupaten Gresik itu.
Dengan akhlak yang bersumber dari Asmaul Husna itu, guru-guru Muhammadiyah diharapkan mendidik siswa dengan cinta, dan akhirnya akan mendapat cinta (dari siswa). (MN)