PWMU.CO– Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) mengundang Presiden Joko Widodo untuk hadir dan membuka Muktamar XVIII IMM di Malang pada 1 Agustus 2018.
“Kami mengundang Bapak Presiden berkenan hadir dan membuka Muktamar IMM ke 18 tanggal 1 Agustus 2018 di Malang,” kata Ketua Umum DPP IMM Ali Muthohirin usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/5/2018).
Ali mengungkapkan, dalam perbincangan Presiden Jokowi merencanakan hadir dalam acara tersebut. Pertemuan itu, IMM juga membahas masalah kebangsaan dengan Presiden Jokowi. Seperti permasalahan terorisme yang akhir ini marak kembali.
”Kami dengan presiden juga bicara permasalahan radikalisme yang sudah masuk ke lini pendidikan. Ada mahasiswa dan pelajar yang terpapar paham yang mendukung terorisme menjadi warning tersendiri bagi kami untuk membicarakan solusi konkret menyelesaikan hal tersebut,” tutur Ali.
Ali menyampaikan Jokowi juga berbagi keresahan tentang maraknya terorisme yang menyasar kaum muda. Seraya berpesan untuk bersama menumbuhkan optimisme dan menyadari potensi bangsa Indonesia yang sangat berbeda dan beragam.
“Beliau berpesan kepada kami, negara yang besar dan kaya ini harus dijaga dan dirawat dengan baik melalui kesadaran bersama akan persatuan bangsa. Karena negara Indonesia merupakan negara kesepakatan yang harus bersama dirawat dan dijaga. Hemat kami, apa yang diungkapkan oleh Presiden Jokowi sejalan dengan nafas Muhammadiyah yang menganggap negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah, negara kesepakatan dan negara kesaksian,” tutur Ali.
Pertemuan yang berjalan dengan nuansa kekeluargaan itu dihadiri oleh 15 pengurus DPP IMM juga dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Jubir Kepresidenan Johan Budi.
Acara Muktamar XVIII IMM dilaksanakan pada tanggal 1-6 Agustus 2018 yang dipusatkan di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang. (Fitrah)