PWMU.CO – Tanpa terasa puasa Ramadhan sudah memasuki hari-hari terakhir. Tidak sedikit para penceramah yang menyatakan bahwa Ramadhan baru kemarin dimulai, tiba-tiba puasa sudah akan selesai. Hanya tersisa beberapa hari saja, yang seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencapai derajat takwa.
Demikian salah satu pesan ceramah yang disampaikan Ustadz Sukad saat memberikan kultum tarawih di Masjid An-Nuur Panti Asuhan Aisyiyah Tunanetra Terpadu Ponorogo, (8/6). Sayangnya, tambah Sukad, memasuki masa-masa krusial ini, ternyata tidak sedikit umat Islam yang menyibukkan diri di urusan luar puasa dan Ramadhan. Bahkan tidak sedikit umat Islam yang “menghilang” dari masjid, padahal di awal-awal Ramadhan rajin mengikuti shalat Tarawih berjamah usai Isya’.
Memasuki 10 malam terakhir, sambung Sukad, semakin banyak orang yang hilang. Shaf shalat tarawih semakin maju, karena jamaahnya berkurang. Keramaian berpindah ke pasar dan mall. Juga banyak yang semakin mati hatinya. Di jalanan sudah banyak warung yang buka dan banyak pembelinya.
“Keimanan sudah mulai berkurang, karena pemahaman ayat tidak sampai maknanya, hanya pada level surat ini masuk Makiyah atau Madaniyah,” ujar Sukad.
Padahal merujuk berbagai hadits, seharusnya 10 malam terakhir ramadhan digunakan menyiapkan tenaga untuk iktikaf, memperbanyak membaca al-Quran, qiyamul lail dan berdzikir. “Seandainya jamaah masjid ini bukan santri Panti Asuhan dan PPTQ Aisyiyah, mungkin hanya akan tinggal 1 atau 2 shaf yang mengikuti tarawih,” ungkapnya berseloroh yang disambut tawa jamaah.
Karena itu, Sukad mengajak semua jamaah untuk memanfaatkan Ramadhan yang tersisa untuk memperbanyak amal. “Yang belum iktikaf, mari mulai iktikaf. Yang belum khatam al-Quran, mari segera diselesaikan,” ajaknya.
“Mari ramaikan masjid ini, tidak hanya pengurus dan pengasuh panti, tapi anak-anak juga harus semangat untuk menyambut lailatul qodar,” ajak pria yang tinggal tidak jauh dari Panti Tunet ini.
Untuk para santri yang akan mudik, semoga selamat sampai di rumah. “Tetap berhati-hari karena jalan sudah mulai ramai. Dan semoga kembali ke panti asuhan dengan ceria lagi,” pesan Sukad sambil mengakhiri kultumnya.
Apakah kita termasuk bagian umat Islam yang “menghilang” dari Masjid saat akhir Ramadhan? (sugiran)