PWMU.CO – Kehadiran Pashmina atau Pelayanan Remaja Milik Nasyiatul Aisyiyah ikut mewarnai masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) SMA Muhammadiyah 5 Dukun, Gresik, Sabtu (21/7/18).
Ada 73 siswa-siswi kelas X-XII yang ditangani oleh puluhan volunteer dan motivator yang tergabung dalam Pashmina Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik. Acara juga di-support sepenuhnya oleh Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Dukung ikut
Salah satunya adalah M. Naufal Wahyu Rizkiawan, siswa kelas XII. Dia sangat bersemangat meski harus menunggu antrean untuk mendapat pelayanan kesehatan.
“Saya dari dulu selalu dibilang obesitas sama teman-teman. Oleh sebab itu beberapa bulan terakhir ini saya mengurangi porsi makan saya. Pas tadi saya ngecek berat badan, alhamdulillah turun 8 kg. Tapi Indeks masa tubuh saya masih berlebih,” ujarnya sambil tertawa lebar.
Wakasek Kesiswaan Zainul Arifin sangat bersyukur bisa dikunjungi Pashmina. “Kali ini SMAM 5 merasa bersyukur bisa kedatangan tamu dari Tim Pasmina yang akan melakukan pemeriksaan gratis kepada anak didik kami,” ujarnya.
Dia berharap semoga para siswanya bisa berperan aktif dan melaksanakan tugas sebagaimana aturan dalam proses pelayanan.
Ketua Pashmina Gresik Nurul Afiana menjelaskan, pelayanan Pashmina dibagi menjadi lima pos. “Pertama, pos pendaftaran. Sebelum siswa-siswi masuk ke pos-pos yang ada, siswa diminta untuk mengisi pendaftaran yang terdiri dari nama, tempat tanggal lahir, usia, alamat, nomer registrasi, dan lain sebagainya,” terang dia.
Pos kedua, lanjutnya, adalah pos edukasi. Pada pos ini seluruh siswa dikumpulkan dalam satu ruangan dan diberi motivasi-motivasi belajar yang di mana diharapkan setelah mengikuti pos edukasi ini semangat siswa-siswi semakin meningkat.
“Ketiga, pos layanan kesehatan dan konsultasi reproduksi,” ujarnya. Pada pos ini, dia menerangkan, siswa-siswi diperiksa kadar HB, kadar gula, tekanan darah, IMT (indeks masa tubuh), BB (berat badan), TB (tinggi badan) , Lina (lingkar lengan atas).
“Dan tak lupa konsultasi reproduksi diberikan bagi anak-anak yang mengalami gangguan dalam reproduksinya, baik laki-laki maupun perempuan,” kata Afi—sapaan karibnya.
Keempat, pos konsultasi psikologi. “Di pos ini tak sedikit siswa-siswi yang hingga meneteskan air mata saat mulai mencurahkan isi hatinya mulai dari kebimbangan dalam mengambil pendidikan di jenjang perguruan tinggi hingga masalah keluarga,” papar dia.
Kelima, pos makanan bergizi. Pada pos ini masing-masing siswa mendapatkan kolak dan buah sebagai wujud kepedulian Nasyiatul Aisyiyah kepada makanan non-pengawet dan non-MSG. “Demi menjaga kesehatan siswa-siswi,” tuturnya. (Nia Ambarwati)