PWMU.CO – Kumayl Mustafa Daood, pentolan grup musik gambus Debu, mengungkapkan terima kasihnya pada Prof Din Syamsuddin, ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015. Ungkapan tersebut lantaran jasa besar Din yang telah mendukung sepenuhnya proses vokalis asal Amerika ini hingga menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
“Saya menjadi WNI atas rekomendasi Muhammadiyah, dalam hal ini pak Din Syamsuddin yang menjadi ketua umum Muhammadiyah saat itu,” ucap Mustafa saat ditemui di belakang panggung sebelum tampil di hall dome UMM, (29/7).
Meski sudah beberapa kali Mustafa bersama Debu hadir di Malang, tapi Mustafa mengaku baru kali ini hadir di even Muhammadiyah. Ia hadir pada gelaran Syawal Expo dan Halal Bihalal ke-2 Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Malang, Ahad (29/7).
“Sambutannya orang-orang ramai, begitu luar biasa. Saya baru lihat UMM, keren sekali kampusnya. Dari pintu masuk sampai ada sungai. Terima kasih banyak pada Muhammadiyah kota Malang atas undangannya,” ujar pria berambut pirang ini dengan bahasa Indonesia yang lancar.
Di mata Mustafa, Malang adalah kota yang luar biasa indah dan punya cuaca yang sejuk. Kepada PWMU.CO, berkali-kali Mustafa menyampaikan kekagumannya pada orang-orang Malang yang selalu menjaga kebersihan dan ketertiban.
Tak hanya itu, kehadirannya pada even Muhammadiyah di Malang diharapkan akan menjadi awal yang baik. Vokalis yang khas dengan gitar bulatnya ini mengaku memiliki hutang budi pada Muhammadiyah.
“Ini hanya sedikit saja ungkapan terima kasih dari saya dan kawan-kawan Debu bagi Muhammadiyah yang secara menyeluruh menjadi sponsor kita menjadi WNI. Ini sangat luar biasa dan ini baru sedikit saja kami bayar hutang budi,” ujarnya tulus.
Tampil di hadapan ribuan warga Muhammadiyah kota Malang, Debu membawakan banyak lagu dari berbagai aliran musik. Meski lagu-lagu bernuansa religi, namun mereka mengemasnya dalam berbagai genre, mulai dangdut hingga hip-hop. Sebagai pembuka, grup beranggotakan para bule Amerika ini membawakan lagu berjudul Indonesia.
Lagu lain ‘Laa Ilaha Ilallah’ mampu membius hadirin untuk bersama-sama bertahlil menggemakan dome. Mustafa bahkan melombakan gema tahlil dari berbagai sektor di dome. Debu juga sangat interaktif berbaur dengan penonton. Jarak mereka hanya hitungan sentimeter dari panggung. Mustafa bahkan tak menolak diajak foto bersama seturunnya dari panggung.
Sukses selalu untuk Debu! (isna)