• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Jumat, April 16, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Dalam Era Disruptif Muhammadiyah Perlu Berpikir seperti Gojek   

Rabu 8 Agustus 2018 | 11:08
in Kabar
17
SHARES
53
VIEWS
Marketing Human Capital Coach Asep Haerul Gani
Marketing Human Capital Coach Asep Haerul Gani

PWMU.CO – Di era disruptif ini, Muhammadiyah sudah saatnya berpikir untuk membangun platform layaknya Gojek. Misalnya di sektor pendidikan. Jika Muhammadiyah mampu berdiri sebagai aplikator, maka kualitas sekolah-sekolah di Muhammadiyah akan lebih merata.      

Marketing Human Capital Coach Asep Haerul Gani mengungkapkan, disruption innovation telah melanda dunia. Era ini telah banyak menghilangkan profesi dan pekerjaan.

“Sekarang ini sudah banyak pekerjaan yang hilang karena kemajuan teknologi yang dipadu dengan inovasi dan kreativitas. Semuanya lebih efisien dan efektif. Kalau tidak bisa mengikuti, kita akan tertinggal,” kata Asep saat menjadi pembicara dalam Konverensi di ME Awards 2018, Rabu (8/8) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dia mengatakan, dia banyak menemui kasus tentang anak yang tidak mau sekolah. Alasannya, karena ingin fokus pada profesi blogger dan youtuber. Dia menceritakan, ada salah satu sekolah yang sampai merasa terguncang. Sebab, siswa yang ingin keluar sekolah tersebut adalah anak yang cerdas.

Baca Juga:  Tiga Perspektif Nadiem yang Dibutuhkan Dunia Pendidikan Indonesia

“Ketika saya menangani anak ini. Dia mengungkapkan bahwa menjadi youtuber dapat menghasilkan banyak uang. Bahkan tiga kali lipat lebih besar dari biaya sekolahnya. Nah, ternyata ada pekerjaan yang dilakukan anak kita yang tidak diketahui oleh guru dan orang tuanya,” kata dia.

“Sekarang ini, banyak sekolah yang mengharamkan penggunaan gadget. Sekolah melihat gadget sebagai musuh. Padahal, dalam era disruptif, gadget memiliki peranan penting dalam berinovasi dan berkreasi,” imbuhnya.

Dia mengusulkan, pendidikan Muhammadiyah dapat mencontoh kreativitas Gojek. Perusahaan ini tidak memiliki produk, hanya menyediakan platform saja. Aplikasi Gojek bisa menghubungkan driver, pembeli, dan toko.

Baca Juga:  Jangan Sampai Terpuruk Baru Lakukan Pembenahan, Pentingnya Rejuvenasi Sekolah di Era Disruptif

“Misalnya customer memesan makanan di sebuah restoran lewat gojek. Kemudian driver membelikan makanan ke restoran yang dimaksud. Lalu dimana peran Gojek? Perusahaan ini hanya menyediakan platform saja. Menjadi penghubung antara pembeli, driver, dan restoran,” jelas dia.

Dari sisi penerapan platform aplikator, Muhammadiyah dalam mengelola pendidikan perlu meniru Gojek. Jika Muhammadiyah bisa memposisikan sebagai pihak pembuat platform, maka tidak akan ada lagi sekolah Muhammadiyah yang lebih terbelakang daripada sekolah lainnya.

Dalam era disruptif, penerapan platform itu bisa menjadikan sekolah-sekolah Muhammadiyah saling sharing. Apa yang kurang dari salah satu sekolah, bisa ditutupi dengan sekolah lainnya. “Jadi, tidak ada kompetisi lagi antar sekolah Muhammadiyah. Sehingga kualitas sekolah pun bisa menjadi lebih merata,” pungkasnya. (mif)

Baca Juga:  Tiga Perspektif Nadiem yang Dibutuhkan Dunia Pendidikan Indonesia

 

Tags: AsepDisruptifDisruptive innovationGojek
Share7Tweet4SendShare

Related Posts

Tiga Perspektif Nadiem yang Dibutuhkan Dunia Pendidikan Indonesia
Kolom

Tiga Perspektif Nadiem yang Dibutuhkan Dunia Pendidikan Indonesia

Senin 28 Oktober 2019 | 06:13
380
Jangan Sampai Terpuruk Baru Lakukan Pembenahan, Pentingnya Rejuvenasi Sekolah di Era Disruptif
Kabar

Jangan Sampai Terpuruk Baru Lakukan Pembenahan, Pentingnya Rejuvenasi Sekolah di Era Disruptif

Minggu 19 Agustus 2018 | 17:26
15

Discussion about this post

Berita Terbaru

Mengapa Beribadah, Tak Cukup Beriman dan Berbuat Baik Saja?

Mengapa Beribadah, Tak Cukup Beriman dan Berbuat Baik Saja?

Jumat 16 April 2021 | 04:40
Virusku Hilang berkat Ramadhan

Virusku Hilang berkat Ramadhan

Jumat 16 April 2021 | 00:01
SMP M10Si

SMP M10Si Gelar Kajian Anti Narkoba

Kamis 15 April 2021 | 21:20
KH Nadjib Hamid Wafat, Muhammadiyah Jawa Timur Berduka

Puisi Duka dari Hongaria untuk Kakak Tercinta Nadjib Hamid

Kamis 15 April 2021 | 20:36
Kado Milad, SD Mugeb Juara Umum Festival Faqih Usman 2021

Kado Milad, SD Mugeb Juara Umum Festival Faqih Usman 2021

Kamis 15 April 2021 | 20:16
Nasyiah Lembata Dampingi Anak-Anak Penyintas Banjir NTT

Nasyiah Lembata Dampingi Anak-Anak Penyintas Banjir NTT

Kamis 15 April 2021 | 20:11
Santri Al Mizan

Santri Al Mizan Praktik Dakwah ke PRM

Kamis 15 April 2021 | 18:21
Bupati Lamongan Berbelasungkawa atas Wafatnya Nadjib Hamid

Bupati Lamongan Berbelasungkawa atas Wafatnya Nadjib Hamid

Kamis 15 April 2021 | 16:13
Kenangan kebaikan

Kenangan Kebaikan Nadjib Hamid pada UMSurabaya

Kamis 15 April 2021 | 15:40
Idayanti di Mata Sahabat Seperjuangan

Idayanti di Mata Sahabat Seperjuangan

Kamis 15 April 2021 | 15:05

Milad PWMU.CO

Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Headline

Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 11:42
15.6k

Mohammad Nurfatoni: Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO. (Sketsa ulang foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Tangis dan Tawa di Balik Berita...

Read more
Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 06:18
254
Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Minggu 21 Maret 2021 | 00:51
198
Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Minggu 21 Maret 2021 | 00:13
253
Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Sabtu 20 Maret 2021 | 17:35
271

Terpopuler Hari Ini

  • Kenangan kebaikan

    Kenangan Kebaikan Nadjib Hamid pada UMSurabaya

    13042 shares
    Share 5217 Tweet 3261
  • Tak Hanya Menginspirasi, Nadjib Hamid juga Memfasilitasi

    7695 shares
    Share 3078 Tweet 1924
  • Kenangan Terakhir sebelum Idayanti Wafat

    5991 shares
    Share 2396 Tweet 1498
  • Nadjib Hamid Telah Pergi, tapi Karyanya Tetap Abadi

    16731 shares
    Share 6692 Tweet 4183
  • Berharap Lahir Nadjib-Nadjib yang Baru

    8075 shares
    Share 3230 Tweet 2019
  • Umrah dan Haji Tertolak, Ini Sebabnya

    6225 shares
    Share 2490 Tweet 1556
  • Umat Islam Ditakut-takuti dengan HTI, Wahabi, dan Radikalisme

    5847 shares
    Share 2339 Tweet 1462
  • Prof Muhadjir: Nadjib Hamid Tak Lupa Mengader Keluarganya

    518 shares
    Share 207 Tweet 130
  • Nadjib Hamid di Mata Ketua PWA Jatim

    430 shares
    Share 172 Tweet 108
  • Bupati Lamongan Berbelasungkawa atas Wafatnya Nadjib Hamid

    246 shares
    Share 98 Tweet 62
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In