PWMU.CO-Para siswa Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) Lamongan kembali mengukir prestasi. Kali ini diraih dalam ivent pemilihan Yak Yuk Cilik SD/MI tingkat Kabupaten Lamongan. Dalam grand final pemilihan Yak Yuk yang digelar di asrama Haji Lamongan, Minggu (19/8/2018), dua siswa SDM Lamongan berhasil mendapat tropi juara. Mereka adalah siswa kelas V-A Akhdan Ivander Aryaputra meraih tropi juara favorit dan Hammas mendapat tropi juara kategori persahabatan.
Prestasi kedua siswa SDM Lamongan tersebut dicapai setelah menjalani seleksi ketat dalam tahapan penyisihan sebelumnya. Pada tahap penyisihan, mereka harus bersaing karena ada 100 lebih peserta yak yuk cilik dari siswa SD/MI seluruh wilayah Lamongan ikut berebut tiket grand final.
“Alhamdulillah, SD kita (SDM Lamongan) bisa meloloskan empat siswa masuk grand final,” kata guru pembimbing SDM Lamongan Khumaeni Sun’iyah, M.Pd.
Keempat siswa yang berhasil lolos ke grand final adalah Akhdan Ivander, Akbar, Hammas, dan Sachi. Mereka masuk 40 finalis pemilihan Ya Yuk Cilik Lamongan 2018. Pada tahap penyisihan, masing-masing siswa menampilkan kebolehannya, mulai fashion berjalan di atas catwalk sebagai model hingga bakat yang dimiliki. Akbar misalnya, menampilkan kebolehan dalam bidang seni bela diri. Penampilan Akbar yang sudah beberapa kali juara hingga tingkat provinsi ini memukau dewan juri dan penonton yang hadir.
Di hadapan mereka, Akbar mampu menampilkan sebuah tendangan yang membuat balok kayu menjadi patah. Sontak, juri dan penonton tertegun penuh kagum melihat kelihaian siswa kelas V SD ini. Tak kalah, Ivan — panggilan akrab Akhdan Ivander Aryaputra — juga memperagakan kemampuannya sebagai chef layaknya chef profesional. Peragaan Ivan kian sempurna karena bahasa yang dipakai menggunakan bahasa Inggris.
Para dewan juri hanya bisa bengong melihat kefasihan putra kedua dari pasangan Roudlon dan Lilik Rosyidah ini menjelaskan cara meramu susu dicampur cokelat dan minuman segar dengan bahasa Inggris. “Kamu ternyata hebat, Van (Ivan, Red),” celetuk ibu dari peserta lain Akbar, Zeny usai tampil turun dari panggung menghampiri Ivan yang masih malu-malu.
Hal sama juga ditunjukkan siswa SDM Lamongan lainnya seperti Hammas dan Sachi. Hammas misalnya menampilkan kebolehannya di bidang lukis. Anak tampan murah senyum ini terlihat lihai dalam melukis. Begitu juga dengan Sachi dengan bakatnya. Hasilnya, empat dari sekian siswa yang dikirim, yakni Akbar, Hammas, Sachi, dan Ivan berhasil masuk grand final. Dalam grand final, Ivan mendapat tropi juara favorit sedang Hammas juara persahabatan.
“Mudah-mudahan anak-anak tetap bersemangat,” kata Khumaeni Sun’iyah yang juga wali kelas V-A SDM Lamongan
Kalangan SDM Lamongan yang hadir sebenarnya menyayangkan sikap pembawa acara yang tiba-tiba memotong penampilan Akbar dalam grand final. Sejak awal, Akbar sebenarnya sudah dijagokan SDM Lamongan bisa menang dalam perlombaan tersebut. Penampilannya juga sudah bagus, namun tiba-tiba dipotong saat tampil memperkenalkan diri dan mempromosikan wisata Lamongan hanya dengan dalih durasi waktu habis. Padahal, banyak peserta lain yang kelebihan durasi waktu juga tidak dipotong.
“Saya sangat menyayangkan, mestinya Akbar juga dapat juara kalau tidak dipotong seperti itu,” protes salah satu penonton dari SDM Lamongan.
Dikatakan, sejak awal penampilan Akbar sudah cukup bagus di tahap penyisihan hingga grand final. Selama latihan persiapan grand final di bawah bimbingan Khumaeni Sun’iyah juga, Akbar menunjukkan bakatnya. Tapi ternyata pembawa acara bersikap tidak sportif, sehingga membuat semuanya jadi berantakan. Selain Akbar, Hammas dan Sachi, begitu juga Ivan menunjukkan grafik positif selama latihan menuju grand final. Bahkan, Ivan saat tampil di grand final tercatat sangat lancar dan memukau hingga suara teriakan dukungan dari penontong menggema di semua sudut ruangan.
Selain tropi yak yuk, dalam waktu yang sama, siswa SDM Lamongan juga berhasil mendapat juara olimpiade MIPA. (rosy)