PWMU.CO – Materi didik dan jam terbang ternyata bisa menjadi supplemen bagi Imam Fauzi dan kawan-kawan. Ketika melaksanakan ibadah haji pun, naluri menjadi penggalang dana (fundraiser) sebagai kesehariannya di Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) selalu menempel di benaknya.
Bagaimana tidak, wakil bendahara Lazismu Jatim ini sejak jauh hari sebelum berangkat ke Makkah untuk berhaji telah menyiapkan secara matang. Kebetulan Imam Fauzi menjadi tamu Allah bersama DR Muhammad Sholihin (Ketua Majelis Tabligh PWM Jatim) dan Ahmad Saifu (Anggota Lazismu Jatim) dalam 1 KBIH Jabal Nur milik Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo.
Sebelum berangkat ke Makkah, Imam Fauzi membeli 2 unit mesin cukur elektrik untuk memperlancar jamaah haji yang bertahallul. Disusul juga oleh DR Nursaid juga menyiapkan 1 unit lagi. “Maklum saja, untuk menyelesaikan tahallul sebagai salah satu rukun haji memang membutuhkan waktu yang cukup lama bagi jamaah,” jelas Imam Fauzi, Selasa (21/8).
“Mulai dari jarak barbershop hingga antrian, menjadi masalah bagi jamaah haji yang ingin bertahallul,” tambah Fauzi. Karena itu, rombongan jamaah ini menerima jasa mencukur rambut dengan alat pencukur elektrik yang dibawa dari Indonesia.
Sebelum pelaksanaan tahallul, Imam Fauzi memberikan pengumuman bahwa pencukuran rambut ini tidak mematok biaya. “Berapapun akan diterima dan hasil dari pengumpulan dana itu akan didonasikan ke Lazismu,” lanjut Imam Fauzi.
Bertindak sebagai operator mesin adalah Muhammad Sholihin, Nursaid, Atim Surahman, Syahrul, dan Tidor. Dr. Nursaid dengan antusias melayani jamaah satu persatu. Begitu pula Dr. Sholihin.
Ketua PDM Sidoarjo Mashud SM yang bertugas mendampingi jamaah juga merasa terbantu dengan tahallul yg di dilakukan dari jamaah oleh jamaah dan untuk jamaah itu. “Ini merupakan bentuk wujud persaudaraan dari jamaah yang sudah tertanam sejak manasik. Terlebih lagi tidak menetapkan tarif. Dan hasil donasi nya akan disalurkan lewat Lazismu.”
Alhamdulillah, dalam waktu singkat, dan proses pencukuran masih berlangsung, terkumpul dana yang tidak sedikit. Tercatat 610.000 dalam bentuk mata uang rupiah, dan 174 real Arab Saudi. (red)