PWMU.CO– Masjid al Falah yang pernah dikabarkan PWMU.CO terancam longsor itu harus segera direnovasi. Selain kondisi tanah yang sudah tidak mampu menopang bangunan masjid, kondisi kayu atap masjid sudah lapuk.
“Kondisi bangunan sudah sangat mengkhawatirkan dan tidak aman bagi jamaah. Makanya kami sepakat untuk merenovasi masjid ini,” ungkap Juminto pemrakarsa pembangunan masjid, Selasa (5/9/2018).
Kepada PWMU.CO, Juminto menuturkan bahwa masjid yang dirintisnya pada tahun 2004 ini belum pernah direnovasi. “Saat itu saya masih duduk di kelas 1 Madrasah Aliyah Muhammadiyah I Ponorogo, dan hanya dengan modal tekat dan kerjasama dengan warga sekitar, akhirnya pada 2005 Masjid ini rampung,” kenangnya.
Juminto menambahkan, bahwa biaya renovasi masjid yang berada di wilayah Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Ketro Ngrayun Barat Ponorogo ini berasal dari swadaya jamaah masjid dan masyarakat sekitar.
“Hingga saat ini dalam hal pendanaan sepenuhnya swadaya masyarakat. Mereka menyumbangkan batu, kayu, pasir, batu bata dan beberapa semen,” terangnya. Bahkan, menurut Juminto para jamaah juga menyumbangkan tenaga mereka untuk membantu proses renovasi masjid.
Namun, lanjut Juminto ada sedikit kendala pengerjaan dikarenakan kekurangan sebagian material, diantaranya semen dan besi. “Kami masih membutuhkan dana kurang lebih 40 juta rupiah untuk merampungkan renovasi masjid ini,” akunya.
Untuk itu Juminto mengajak para donatur menyisihkan sebagian rizkinya membantu penyelesaian renovasi masjid ini. Donasi bisa di transfer ke Rekening Bank Jatim an. Madin Alfalah 0972021482.
Untuk konfirmasi transfer ke: PRM/BISA Ketro: 0838 4547 6393, atau Juminto: 0852 5801 6684, atau Rianto: 0852 3192 1895.
Dalam sejarah Ketro, masjid ini merupakan saksi bagaimana faham Muhammadiyah bisa memasyarakat di ujung Pacitan itu. Untuk membangunnya, penolakan demi penolakan dari masyarakat muncul karena tidak senang dengan berdirinya masjid ini. Hanya karena alasan milik Muhammadiyah ini. Kisahnya secara lengkap bisa dibaca di: Masjid Al-Falah Ketro Terancam Longsor: Ditolak saat Dibangun, Kini Jadi Rujukan Warga. (nadhira)