PWMU.CO – Waktu masih menunjukkan pukul 05.30 saat beberapa siswa, guru, dan orangtua tengah bersiap di halaman sekolah. Dinginnya udara pagi saat itu tak menyurutkan semangat mereka untuk berangkat menuju beberapa lokasi kegiatan berbagi.
Hari itu, Jumat (28/9/18), Ikatan Wali Murid (Ikwam) SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik kembali hadirkan Jumat Tebar Berkah (JTB).
Ini kali keempat kegiatan rutin dua bulanan tersebut dilaksanakan pada Jumat pekan keempat. Kali ini infak yang terkumpul sejumlah Rp 15.610.000. “Alhamdulillah, hanya dalam waktu dua pekan bisa terkumpul Rp 15 juta lebih dari infak orangtua kelas I sampai VI dan beberapa orangtua alumni,” ujar anggota Ikwam Ana Sumadi.
Uang tersebut dirupakan paket nasi kotak, paket sembako, dan dana santunan. “Ada 13 paket sembako yang kami bagikan kepada janitor, karyawan, dan satpam di amal usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah di Ranting Perumahan Pongangan Indah. Juga ada dua paket sembako untuk warga (janda) sekitar SDMM,” terang Ana, sapaannya.
Selain itu, lanjutnya, ada 10 lokasi pembagian paket nasi kotak, yaitu Panti Asuhan Giri, Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik, Panti Asuhan Hidayatullah, Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Kawasan Industri Gresik, Pelabuhan Gresik, Puskesmas Gending, Rumah Sakit Ibnu Sina, Puskesmas Alun-Alun, sepanjang jalan Brotonegoro, serta pangkalan pemulung BP Wetan.
“Terima kasih Nak, semoga tambah pinter, tambah giat belajar. Sehat terus ya,” kata bapak tua bercelana pendek tanpa baju saat menerima nasi kotak di sela kegiatannya merapikan barang bekas yang telah dipulungnya. Hati ini terasa haru, mata ini berkaca-kaca mendengar doa dan melihat senyum kebahagiaan mereka, padahal yang diterima hanya nasi kotak.
Kepada PWMU.CO, salah satu perawat Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG) Ria Tri Wulandari SKep Ns mengapresiasi kegiatan JTB Ikwam SDMM tersebut.
Menurutnya, nasi kotak yang dibagikan bagi keluarga pasien rawat inap sangat bermanfaat. “Lumayan, tidak perlu beli nasi di luar sehingga bisa menghemat pengeluaran dan lebih fokus menjaga keluarganya yang sakit,” ujarnya.
Wulan—sapaannya—mengatakan, walaupun sekarang banyak yang menggunakan BPJS, tetapi biaya untuk menunggu pasien di RS tetap saja ada, misal untuk beli makan. “Manfaatnya kerasa banget lah,” ujar perawat yang bertugas di ruang Rawat Inap Dewasa Umum kelas I-III.
Ana mengakui bersyukur kegiatan rutin ini berjalan lancar. Sebanyak 28 siswa, 6 guru, dan 27 orangtua siswa ikut membagikan nasi kotak. “Anak-anak itu pukul 5.30 sudah di sekolah. Mama-mamanya juga. Subhanallah, terharu saya dengan semangat berbagi mereka,” ujar Ana bangga.
Kegiatan JTB ini, kata Ana, untuk mendidik anak-anak agar peduli kepada sesama, terutama mereka yang masih membutuhkan. “Selain itu ya untuk kebersamaan wali murid yang mau berbagi dan mempererat tali silaturahim antarwali murid,” imbuhnya. (Vita)