PWMU.CO – Membiasakan anak gemar beramal dan peduli terhadap sesama perlu ditanamkan sejak dini. Seperti yang telah diterapkan SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik melalui program Filantropis Cilik bersama Lazismu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik.
Minal Abidin SPd, Manajer Lazismu PDM Kabupaten Gresik mengatakan, saat ini SDMM menjadi penyumbang donasi terbesar dari lima sekolah yang tergabung dalam program tersebut. “Perolehan SDMM untuk donasi Agustus 2018 terkumpul Rp 17.716.000, sedangkan donasi September 2018 terkumpul Rp 17.652.400. Alhamdulillah,” ujarnya saat ditemui PWMU.CO dalam kunjungannya ke SDMM, Senin (15/10/18).
Abidin mengucapkan terima kasih dan berbahagia karena filosofi dasar gerakan ini berjalan baik di SDMM. “Selain sebagai pondasi belajar berderma, ada efek yang lebih dari itu bagi SDMM, yaitu membawa kemanfaatan yang lebih besar juga,” jelas pria asal Lamongan tersebut.
Donasi filantropis ini, kata Abidin, diprioritaskan untuk kegiatan Save Our School, yaitu gerakan penyelamatan sekolah-sekolah pinggiran melalui pendekatan Integrated Development for Education (IDE). “Ya untuk membantu anak-anak yang tidak mampu dan membantu sekolah-sekolah yang tertinggal baik secara infrastruktur maupun sumber dayanya,” ungkapnya.
Pernyataan Abidin tersebut dibenarkan M Fadloli Aziz SSi MPd, Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Gresik. “Program ini bersinergi dengan Majelis Dikdasmen PDM Kabupaten Gresik. Targetnya memang semua sekolah, namun saat ini masih sebagian kecil yang bergabung,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Aziz, dibutuhkan ketelatenan dalam mengedukasi untuk memberi pemahaman kepada sekolah-sekolah supaya tertarik dengan program ini. “Kami sudah beberapa kali ini sosialisasi ke cabang-cabang tentang pentingnya taawun dalam program filantropis cilik ini,” kata dia. “Insyaallah nanti bisa.”
Guru asal Bungah, Gresik, tersebut menceritakan, dari pengalaman kunjungan ke sekolah-sekolah, ada sekolah yang kamar mandinya sangat tidak terawat, bahkan ada yang tidak ada pintunya. “Kemungkinan ya ada masalah di kemampuan financial (keuangan),” ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, kata Aziz, besar harapan kami semua sekolah bisa mengikuti program ini karena kemanfaatannya sangat besar. “Bisa untuk beasiswa anak-anak, sekadar support bisyarah (honor) guru-guru di daerah terpencil atau pinggiran, serta sarana prasarana sekolah yang sangat tidak memenuhi syarat atau sangat kurang,” jelasnya.
Aziz menegaskan, tidak serta merta pengajuan dari sekolah itu dikabulkan. “Jadi, kepala sekolah mengajukan ke Lazismu baik untuk beasiswa siswa, support bisayrah guru, atau sarana prasarana yang vital, yang perlu diperbaiki. Dari Lazismu akan memverifikasi keadaan sebenarnya, jika sudah oke, maka dana itu bisa disalurkan dengan persetujuan Dikdasmen,” paparnya.
Aziz juga menyampaikan, saat ini sudah tahap verifikasi beberapa sekolah yang mengajukan. “Harapannya, semua sekolah Muhammadiyah itu ya saling membantu,” ujarnya.
Sementara itu, Sri Isna Wardhani SPd, Koordinator Kesiswaan SDMM menjelaskan, dalam program Filantropis Cilik ini setiap siswa mendapat satu kaleng filantropis untuk disimpan di rumah. “Setiap hari mereka memasukkan uang ke kaleng tersebut dan di akhir bulan diserahkan ke sekolah,” ujarnya.
Terkait program Filantropis Cilik dan Gerakan Save Our School ini, Kepala SDMM Ahmad Faizun SSos berterima kasih dan bangga kepada siswa SDMM yang giat berinfak. “Semoga donasi ini bisa berlangsung terus, bermanfaat, dan menjadi investasi akhirat anak-anak dan orangtua. Amin,” harapnya. (Vita)
Discussion about this post