PWMU.CO – Relawan Muhammadiyah dari DMC (Disaster Medical Committee) RS Muhammadiyah Bandung, Tulungagung, Jawa Timur kembali memberikan pelayanan dan penyuluhan kesehatan pada siswa korban gempa, tsunami, dan likuifaksi di Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (26/10/18).
Tim DMC RSM Bandung yang beranggotakan dr Arifianto, Drajat AH dan Saiful Khamim berangkat dari pos layanan (Posyan) MDMC Indonesia di Desa Masaingi, Sindue pukul 08.00 WITA. Kali ini, menyasar siswa SMP Negeri 3 Sindue, Donggala, Sulteng.
Sambil berjalan kaki menenteng obat-obatan, ketiganya berangkat menuju sekolah. Hal itu dilakukan ketiga relawan lantaran terkendala tidak adanya sarana transportasi.
“Di Posyan tidak ada fasilitas mobil. Jadinya, kami harus jalan kaki sejauh 1,5 kilometer agar bisa sampai ke sekolah untuk memberikan layanan dan penyuluhan kesehatan bagi siswa,” kata dr Arifianto ketika dihubungi PWMU.CO via WhatsApp pukul 07.00 WIB.
Dokter Arifianto mengungkapkan, pihaknya memberikan layanan kesehatan selama tiga jam bagi siswa. “Alhamdulillah, kami bisa melayani sebanyak 76 siswa dengan keluhan penyakit ispa (infeksi saluran pernafasan), dispepsia (maag), chepalgia (sakit kepala), myalgia (nyeri), dermatitis (radang kulit) dan cerebrovascular accident (CVA) atau stroke,” paparnya.
Ia mengeluhkan, kondisi kesehatan lingkungan sekolah yang kurang baik. Sebab, banyak berceceran kotoran ternak, seperti sapi, kambing dan lainnya di sepanjang jalan. “Kondisi itu tidak baik bagi kesehatan warga maupun siswa,” kata dia.
Selepas pemeriksaan kesehatan itu, relawan DMC RSM Bandung kemudian melakukan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya pola hidup sehat bagi siswa.
“Agar menarik, penyuluhan kesehatan kami lakukan dengan metode fun game dan pendekatan emosional. Ternyata respon siswa baik,” ujarnya. (Aan)