PWMU.CO – Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur melaksanakan Asesmen Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah (APKGM) secara serentak se-Jawa Timur, Senin-Selasa ( 30-31/10/18).
Pelaksanaan APKGM terbagi dua tahap, pertama hari Senin (30/10/18) untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Sedangkan kedua Selasa (31/10/18), untuk pelaksanaan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Tak kurang dari 2.687 guru MI se-Kabupaten Gresik melaksanakan APKGM yang terbagi dalam enam zona wilayah. Yaitu Gresik, Benjeng, Menganti, Sidayu, Dukun, dan Sangkapura.
Saat ditemui PWMU.CO, Operator Zona 1 SPdI Rudi Alamsyah, SPdI menyampaikan ia bersama tiga temannya, bertanggung jawab pada wilayah kerja (wilker) Gresik.
“Saya mendapat tugas mengawal jalannya pelaksanaan APKGM di Gresik, tepatnya di MINU Terate Putra yang terletak di Jalan KH. Abdul Karim No. 60 Trate Gresik,” ujarnya.
Ia menegaskan, yang unik dari pelaksanaan asesmen (penilaian) ini adalah menggunakan handphone masing-masing guru,” jelas Rudi, panggilan akrab. “Tidak boleh menggunakan leptop atau kertas.”
“Agar pelaksanaannya lebih praktis dan lancar, soal-soal asesmen MI, MTs, dan MA ini menggunakan link yang kemudian akan disebarkan berantai menggunakan WhatsSpp (WA),” terangnya.
Rudi merasa deg-degan alias harap-harap cemas. Karena asesmen model ini baru kali pertama. Walaupun sebelumnya sudah pernah dilaksanakan try out APKGM.
“Saya tetap harus memberi motivasi agar peserta tetap tenang, sabar, dan konsentrasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan secara teknik,” tegasnya. “Contohnya hp hang atau macet.”
Dari pelaksanaan asesmen ini banyak cerita dan pengalaman dari masing-masing peserta. Antara lain peserta dari MI Muhammadiyah 2 (Mimdaka) Karangrejo, Manyar, Gresik.
Kepala Mimdaka Tineke Wulandari menyampaikan ada tujuh guru dari madrasahnya yang mengikuti asesmen ini. “Saya bersama enam guru Mimdaka sudah berusaha semaksimal mungkin mempersiapkan diri untuk APKGM ini, namun masih banyak kendala di teknik,” ucapnya.
Seperti yang dialami Musyrifah SAg salah satu guru kelas Mimdaka yang tiba-tiba paketan internetnya habis, padahal semalam sudah diisi.
“Saya betul-betul panik, segera saya minta tolong suami saya melalui pesan WhatsApp untuk membelikan pulsa data lagi,” ujarnya dengan cemas.” Karena posisi saya sudah di lokasi ujian dan tidak mungkin mencari toko pulsa untuk beli paket data.”
Beda Musyrifah, beda pula Ma’rufatul Ula SPd dan Siti Hajar SPdI, dua guru Mimdaka yang mengalami kendala tenik.
“Saya sudah dapat hampir 30 soal, ternyata tiba-tiba hilang linknya,” cerita guru kelas V ini pada PWMU.CO.
Demikian pula Siti Hajar. Waktu kurang 20 menit, linknya juga hilang. “Astaghfirullah, Ya Allah, link saya hilang semua. Padahal tadi hanya tinggal ngirim,” curhatnya kepada PWMU. CO, sambil matanya berkaca-kaca.
Itu artinya, Siti, panggilan akrab ibu dua anak ini, harus mengulang kembali asesmen APKGM dalam waktu 20 menit tersisa untuk mengerjakan 50 soal.
Menanggapi kendala itu, Ike panggilan akrab Kepala Mimdaka, tetap optimis. “Mudah-mudahan asesmen ini mendapat nilai yang bagus,” ujarnya penuh harap. “Namun tidak hanya nilai yang kita harapkan. Pembelajaran dari materi asesmen ini yang paling penting. Sehingga kualitas guru Mimdaka lebih baik lagi.” (Ifah)