PWMU.CO-MI Muhammadiyah 1 Ujung Pangkah Gresik menjadi tuan rumah visitasi, monitoring dan supervisi manajemen sekolah oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, Sabtu (10/11/2018).
Pimpinan Majelis Dikdasmen yang hadir kali ini Ketua Majelis Dikdasmen PDM Ir Dodik Priyambada S Akt, Ketua Bidang Al Islam Kemuhammadiyahan Majelis Dikdasmen PDM Drs M Choiruz Zimam MSi, serta anggota Bidang Pendidikan Dasar Majelis Dikdasmen PDM Nurul Wafiyah MPd.
Sepuluh kepala sekolah dari sebelas Sekolah Muhammadiyah di Cabang Ujungpangkah hadir kecuali dari MIM 4 Ngimboh. Mereka kepala MIM 1 Ujungpangkah, MIM 2 Banyuurip, MIM 3 Gosari, MIM 5 Cangaan, MIM 6 Sekapuk, SMPM 11 Ujungpangkah, MTsM 3 Ujungpangkah, MTsM 8 Ngimboh, SMAM 9 Ujungpangkah dan MAM 4 Ujungpangkah. Hadir pula Ketua Majelis Dikdasmen PCM Ujungpangkah Drs Abdul Wahid Mustofa.
Dodik Priyambada mengatakan, banyaknya sekolah Muhammadiyah di PCM Ujungpangkah menunjukkan bagusnya geliat pendidikan di wilayah ini. “Ujungpangkah termasuk tiga besar PCM yang memiliki sekolah Muhammadiyah terbanyak di Kabupaten Gresik. Ini menunjukkan besarnya organisasi Muhammadiyah di sini,” katanya.
Nurul Wafiyah menambahkan, sekolah Muhammadiyah harus selalu konsisten dan berinovasi karena masyarakat sekarang sudah pintar memilih. “Jadikan sekolah kita menjadi sekolah pilihan mereka,” tuturnya.
Topik diskusi pertama yang dibahas adalah menurunnya jumlah penerimaan siswa baru di beberapa sekolah. Untuk mengatasi hal ini, Dodik Priyambada menyarankan membuat beberapa strategi seperti pemetaan kelompok masyarakat sekitar, keunikan sekolah, pelayanan dan manajemen, dan branding sekolah.
“Branding sekolah itu penting. Mulai dari papan nama sekolah, seragam siswa dan guru, kesan positif sekolah,” ungkapnya penulis buku Damar Ublik ini. “Jangan sampai papan nama sekolah kita sudah luntur warnanya, reot kayunya, tidak jelas tulisannya, terus tidak segera kita perbaiki. Itu hal sepele tapi penting,” katanya diiringi tawa para hadirin.
Dicontohkan, MIM 1 Ujungpangkah dan MIM 6 Sekapuk yang justru penerimaan siswanya meningkat hampir 75 persen. Fauzi MPd, sang nakhoda MIM 1 Ujungpangkah menjelaskan, beberapa inovasi yang dilakukan cukup konsisten dibantu oleh Komite Sekolah.
“Alquran Day dan Entrepreneur Day menjadi sorotan masyarakat. Laba dari kegiatan entrepreneur yang dikoordinasi oleh Ikwam digunakan untuk pembangunan sekolah,” terang Ketua MKKSM SD/MI Kabupaten Gresik ini.
Lain halnya dengan MIM 6 Sekapuk. Kepala sekolah baru langsung membuat keputusan berani. Tidak ada lagi sekolah gratis. Siswa dibebani SPP. Hasilnya, ternyata minat orangtua menyekolah di sini cukup besar. Penerimaan siswa baru naik 40 persen tahun 2018/2019.
Muhammad Wasil SPdI menerangkan, pelayanan dan komitmen yang baik sangat penting baik untuk siswa, sekolah sebagai media marketing. Di antaranya dengan program Jemput Pagi. Para guru harus sudah berdiri menyambut siswa dengan senyum, salam dan sapa tepat pukul 06.15.
“Guru harus tersenyum, memberi salam dan menyapa siswa dengan ucapan Selamat Datang, Selamat Belajar,” ungkap kepala sekolah yang baru menjabat empat bulan ini. (Mardliyatul Faizun)