PWMU.CO – Setelah hampir satu setengah hari mendapatkan materi lewat metode ceramah sejak Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) Batch 2 dibuka Senin (12/11/18), akhirnya waktu yang ditunggu itu pun tiba. Para peserta mendapatkan materi yang bersifat praktik langsung, Selasa, (13/11/18).
“Saya sangat menunggu momen ini, karena dengan praktik langsung saya akan bisa mengeksplore pengetahuan saya. Saya juga bisa menambah wawasan saya,” kata Enik Marweni SE peserta dari SMA Muhammadiyah 1 Gresik.
Materi praktik langsung dimulai dengan memisah kelas peserta sesuai jenjang. Khusus untuk SMA didampingi oleh Dra Masulah MPd dan Lina Listiana MKes—Tim Fasilitator Diksuspala dari Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Karena memang belum saling kenal, Masulah meminta para peserta untuk saling berkenalan dengan cara yang sangat unik. “Monggo Bapak-Ibu, silakan dikeluarkan KTP-nya. Setelah itu tulis nama Panjenengan semuanya di kertas warna-warni ini. Bagi yang tidak punya KTP, silakan tulis identitasnya dengan lengkap,” kata Dosen FKIP Bahasa Inggris ini, sambil memberikan kertas warna-warni ke para peserta.
Setelah semua menulis, Bu Mas—sapaan akrabnya—meminta peserta untuk menggulung kertas tersebut dan mengumpulkannya di sebuah wadah yang dipegang oleh Lina Listiana. “Setelah ini, silakan Bapak-Ibu bisa mengambil kertas yang ada di wadah ini, tapi ingat jangan kertas warna yang sama seperti yang Anda tulis,” kata Lina.
“Intinya nanti kalau ternyata yang terambil adalah nama Bapak-Ibu sendiri, maka Bapak-Ibu wajib menukarnya,” tambah Masulah. Setelah semua mendapatkan kertas masing-masing, selanjutnya dia meminta para peserta untuk mencari seseorang yang namanya tertulis di kertas tersebut dan meminta mereka untuk saling menggali informasi satu sama lain.
“Silakan cari seseorang yang namanya tertulis di kertas tersebut. Cari informasi sebanyak-banyaknya. Waktu Panjenengan cuma lima menit,” kata Masulah. Setelah semuanya selesai berkenalan satu sama lain, hal selanjutnya yang harus dilakukan peserta adalah mengenalkan orang yang baru ia kenal, dengan cara menganalogikan orang tersebut dengan benda-benda yang sudah disiapkan di atas meja. Ada gunting, spidol warna, buku, mangkuk, botol yang berisi air mineral, dan sebagainya.
“Silakan perkenalkan teman yang baru Anda kenal dengan benda-benda di depan ini,” kata Lina. Yang mendapatkan giliran pertama adalah Fazlur Rohman, SPdI dari SMA Muhammadiyah 9 Brondong Lamongan. Dia mengenalkan Drs Sugiono MPd dari SMA Muhammadiyah 2 Genteng Banyuwangi.
“Pak Sugiono ini saya analogikan seperti sebuah mangkuk. Beliau punya pengalaman yang banyak sejak 1991, sehingga mampu menjadi wadah bagi semuanya,” katanya.
Selanjutnya adalah Rusdiah Arifaini SPd dari SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik yang mengenalkan M. Ali Safa’at dari SMA Muhammadiyah 1 Gresik.
“Pak Ali ini, saya analogikan seperti botol yang berisi air ini. Seperti halnya botol ini yang bisa diisi dengan apapun, beliau ini orangnya bisa beradaptasi dan bergaul dengan baik,” kata Rusdiah.
Kepada PWMU.CO Masulah menyampaikan, perkenalan seperti ini dimaksudkan agar antara peserta satu sama lainya ada chemistry (kecocokan) dan engaging (ikatan) dalam pelatihan ini.
Sementara itu Lina menambahkan, “Perkenalan seperti ini dimaksudkan agar ketika kita menjadi kepala sekolah, kita memahami betul kolega dan relasi kita,” ucapnya. (MAS).