PWMU.CO – Angin kencang disertai hujan deras tiba-tiba turun di tengah berlangsungnya pengajian yang diadakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) bersama dengan Rukun Nelayan (RN) Kandangsemangkon.
Pengajian dalam rangka Perungatan 10 Tahun Berdirinya Rukun Nelayan Kandan dan Pesona Petik Laut 2019 itu berlangsung di Pelayaran Desa Kandangsemangkon, Paciran, Lamongan, Senin (31/12/18) malam.
Ketika itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti sedang berada di atas panggung untuk memberikan tausiyahnya.
Meski di tengah situasi sedang hujan deras disertai angin kencang—bahkan hampir merobohkan panggung acara dan membuat Mu’ti harus turun dari panggung—tapi acara tetap dilangsungkan.
Mu’ti pun akhirnya melanjutkan ceramahnya di bawah panggung. Hebatnya lagi, ratusan jamaah yang memadati lokasi tampak bergeming alias tetap memilih bertahan di tenda.
“Ini menunjukan betapa hebatnya dan betapa semangatnya warga Persyarikatan tercinta di sini,” ungkap Mu’ti.
Menurut dia, peristiwa ini akan menjadi kisah hidup yang tidak pernah terlupakan di sepanjang hidupnya karena ketika pengajian di pinggir laut tengah berlangsung, kemudian turun hujan deras.
“Ini luar biasa sekali. Apakah tausiyah ini kita akhiri di sini saja, atau tetap dilanjutkan,” tanya Mu’ti memastikan. “Lanjut,” jawab jamaah serentak.
Hingga selasai ceramah, peserta tampak tidak meninggalkan lokasi acara meski hujan sudah reda. Warga desa pun tetap antusias menyimak tausiyah dari Mu’ti.
Sebelumnya, pria asal Kudus, Jawa Tengah itu sedang memaparkan kaitan antara laut dan nelayan dengan penyebaran Islam.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid dan Prof Zainuddin Maliki. (Aan)
Discussion about this post