PWMU.CO-Secara kebetulan dua orang Madura dari dua generasi berbeda bertemu di Kantor PP Muhammadiyah Menteng Raya Jakarta, Kamis (10/1/2018). Keduanya diterima Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti.
Dua orang itu Prof Mahfud MD dan Sunanto. Yang senior guru besar UII, yang junior ketua umum Pemuda Muhammadiyah.
Guru besar hukum tata negara Mahfud MD hadir sebagai pembicara diskusi kerja sama antara Muhammadiyah dan Gerakan Suluh Kebangsaan yang digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan.
Sedangkan Sunanto, juga menjabat Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), sebuah lembaga pemantau pemilu.
Dalam perbincangan Mahfud menyatakan sepakat dengan konsep Darul Ahdi wa Syahadah yang dirumuskan oleh Muhammadiyah. Salah satu inti gagasan Darul Ahdi wa Syahadat adalah mengusung Islam Wasathiyah sebagai fondasi keberislaman di Indonesia. Mahfud mendorong agar Pemuda Muhammadiyah melakukan kajian dan publikasi tentang Islam Wasathiyah.
Cak Nanto menyatakan kesiapannya dan menyambut baik usulan Mahfud tersebut. ” Islam Wasathiyah atau Islam tengahan yang mengusung Islam rahmatan lil alamin adalah jati diri sejati dari muslim di Indonesia,” katanya.
Umat Islam, menurutnya, memang harus menampilkan keberislaman yang ramah, dan welas asih. ”Kiai Dahlan telah mengajarkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin kepada kami, penerus perjuangan dakwahnya,” ujarnya. (Nns)