PWMU.CO – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) SMK Muhammadiyah se-Indonesia yang dihelat selama dua hari di Hotel Savana Jalan Letjen Sutoyo 30-34 Malang resmi ditutup oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Pahri MM, Sabtu (2/2/19).
Pahri mengatakan, ada enam poin penting yang perlu ditindaklanjuti dari rakornas ini. Pertama perlunya memperkuat dan memperkokoh jaringan serta komunikasi antar-SMKM se-Indonesia.
“Kita ingin SMKM se-Indonesia ini maju bersama. Jangan sampai ada yang maju tapi sedikit. Sebaliknya, yang mundur lebih banyak. Ini penting,” katanya ketika menutup acara.
Menurut dia, hal itu bisa dilakukan jika SMK se-Indonesia mau bergandeng tangan, bersama-sama dan mau saling berbagi satu sama lainnya.
“Untuk itulah, perlu memperkokoh komunikasi dengan cara berkumpul bersama seperti forum kali ini. Insyaallah, dengan ini kita akan dapat membangun jaringan SMKM se-Indonesia yang kuat melalui penciptaan data base,” urainya.
Kedua, lanjutnya, perlunya meningkatkan kuantitas dan kapasitas peserta didik SMKM se-Indonesia.
“Nah, tugas kita sebagai kepala sekolah adalah serius untuk meningkatkan segi jumlah dan kualitas siswa didik. Sebab, sekolah dikatakan sehat itu kalau siswa didiknya minimal 600 orang,” paparnya.
Ketiga menentukan dan mengembangkan produk unggulan SMKM se-Indonesia.
Kepala SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondanglegi itu mengajak para kepala sekolah untuk berpikir keras tentang produk unggulan atau keunikan dari SMKM yang dipimpinnya.
“Satu SMKM harus punya satu produk unggulan. Sebab itu yang membuat kita dikenal dan yang bisa membuat SMKM kita bertahan. Jangan sampai keberadaan sekolah kita tidak punya kelebihan dibanding sekitarnya. Tapi jangan pula bersaing sesama SMKM,” tuturnya.
Keempat, kata dia, bisa meningkatkan keterserapan lulusan SMKM se-Indonesia. “Kita ini SMK bukan SMA/MA. Maka, kita ditarget agar 80 persen anak didik kita bisa terserap di dunia kerja.
Maka dari itu, Pahri menyerukan, bagi SMKM yang belum punya bursa kerja khusus (BKK) agar segera untuk mendirikankan. “Tolong yang belum ada BKK segera dirikan,” pesannya.
Kelima, bisa mencetak siswa SMKN Indonesia sebagai wirausahawan muda, dan keenam bisa mengakses program-program Direktorat Pembina SMK Kemendikbud RI tahun 2019. “Kita akan koordinasikan untuk akses program PSK yang ada,” ujarnya. (Aan)
Discussion about this post