PWMU.CO-MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Centre) Jepara mengadakan pembekalan wawasan kebencanaan kepada siswa SMA Muhammadiyah Mayong. Acara diikuti lebih dari 40 siswa bertempat di Aula Sekolah, Senin (11/2/2019).
Relawan MDMC Nurul sebagai pembicara memaparkan pengetahuan dasar kebencanaan dan kiprah relawan dalam upaya tanggap bencana di berbagai daerah.
Dijelaskan, bencana adalah kejadian yang tidak diharapkan. ”Bencana itu peristiwa yang mengancam serta mengganggu kehidupan, disebabkan oleh alam maupun faktor lainnya,” terangnya.
Gadis yang telah malang-melintang dalam tugas respon kebencanaan di berbagai wilayah di Indonesia ini menekankan agar siswa peduli lingkungan sekitar. ”Dengan memperhatikan alam, menyayangi dan tidak merusaknya, maka alam akan bersahabat dengan kalian,” ujarnya.
Pembicara lain Ustadz Asep Sutisna menyampaikan Fikih Kebencanaan. Dijelaskan, suatu bencana tidak selalu berarti sebuah azab atau kemurkaan Tuhan. ”Bencana alam tidak serta merta berarti suatu hukuman. Bencana alam lebih baik dimaknai sebuah musibah yang merupakan takdir Tuhan yang menjadi ujian dan cobaan,” terangnya.
Dia mengajak para siswa untuk belajar dari kehidupan rayap. Serangga ini mampu membangun rumah dengan tinggi 3.000 kali lipat tinggi badannya. ”Rayap adalah serangga yang hebat, dengan cara bekerja sama mereka dapat membangun rumah yang tinggi ataupun menghancurkan rumah manusia beribu kali besar tubuhnya,” paparnya.
Oleh karenanya dia berpesan para siswa saling bekerja sama menjaga lingkungan agar dapat mengurangi risiko bencana alam yang timbul atas kesalahan manusia.
Hermawan, salah satu peserta menyampaikan senang atas kehadiran tim MDMC Jepara di sekolahnya. ”Pengetahuan ini sangat penting. Dapat menjadi bekal saya dan teman-teman agar rumahnya tidak terkena banjir,” ujarnya. Wilayah Mayong terutama di bagian selatan, katanya, kerap kali terkena musibah banjir. (Arief)