PWMU.CO – Mantan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan Ustadz Muhammad Hatta menyebutkan ada empat perbuatan yang menyebabkan pahala amal shaleh seseorang selama hidupnya menjadi musnah. Dan seseorang itu akhirnya merugi di akhirat.
Ustadz Hatta menerangkan, perbuatan yang pertama adalah kekufuran yaitu sikap menolak dan menentang ajaran Allah (ad-din al Islam).
Kedua adalah kemusyrikan yaitu sikap menduakan Allah SWT dengan makhluk-Nya dalam hal penyembahan dan kepatuhan serta ketaatan.
Kemusyrikan itu, ujarnya, ada dua yaitu kemusyrikan yang secara nyata dalam bentuk penyembahan-penyembahan kepada selain Allah dan kemusyrikan yang tersembunyi, yaitu sikap riya. “Nah, sikap riya dapat menyebabkan amalan kebaikan seseorang tidak diberi nilai oleh Alah SWT,” tuturnya.
Ketiga kefasikan, yaitu sikap atau perbuatan seseorang yang gemar melakukan kemaksiatan sementara dia tahu bahwa yang dilakukan itu adalah kemasiatan.
“Orang yang demikian biasanya juga melakukan amal-amal shaleh, tapi juga gemar berbuat maksiat sehingga amal shalehnya tidak bernilai di hadapan Allah swt,” tegasnya.
Keempat adalah kefasadan yaitu sikap membuat kerusakan di bumi ini baik kerusakan alam amaupun kerusakan lingkungan sosial. Juga hidupnya di tengah-tengah masyarakat justru lebih banyak mendatangkan kemadharatan bagi orang lain.
“Alangkah ruginya seseorang ketika di dunia ini telah banyak melakukan amal shaleh yang disangkanya berpahala banyak, tapi ternyata di akhirat pahala amal shaleh yang diidam-idamkannya itu musnah semua,” ungkapnya.
Maka, ia mengingatkan, agar untuk Islam berhati-hati di dalam menjalani roda kehidupan di dunia ini. Sebab sedikit saja terpeleset dan jatuh pada perbuatan-perbuatan yang tersebut di atas, taruhannya adalah pahala amal shaleh musnah.
“Jadi, jangan sampai kita menjadi hamba yang rugi kelak di akhirat yang penyesalannya sepanjang masa tiada henti. Mudah-mudahan Allah swt selalu melindungi kita dari segala bentuk perbuatan penyimpangan. Aamiin,” ungkapnya. (Aan)
Discussion about this post