PWMU.CO-Pengajian di Masjid Al Huda Muhammadiyah Jl. Babatan Rukun 77 Surabaya, Sabtu (13/4/2019), topiknya menarik. Kriteria Wanita Cantik dalam Islam.
Pembicaranya Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PWM Jawa Timur Muhammad Arifin. Juga dihadiri pengurus LDK lainnya Tulus Widodo dan dr Zuhrotul Laila.
Ustad Muhammad Arifin menyampaikan tema itu karena kebanyakan wanita hanya mementingkan penampilan fisik tetapi mengabaikan kecantikan ruhani. ”Berani mengeluarkan banyak uang untuk biaya perawatan tubuh namun pelit untuk biaya ruhani,” tuturnya.
Dia menyebutkan, ada empat kriteria wanita cantik dalam Islam. Pertama, menutup aurat dan memenuhi perintah Allah swt.
”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya,” kata Ustadz Arifin mengutip surat An Nur:32.
Kedua, berkata lemah lembut, sopan dan santun kepada orang lain. Kebaikan akhlak dan hati seorang wanita akan membuat kecantikannya terpancar. Hati dan akhlak yang baik dalam Islam lebih utama dari kecantikan fisik.
Disebutkan hadits riwayat Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah yang berbunyi , sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi ia melihat hati dan amal kalian.
Ketiga, kecantikan wanita juga terpancar karena amal ibadah yang ia lakukan dengan ikhlas hanya mengharapkan ridha Allah.
”Sesungguhnya amal kebaikan itu memancarkan cahaya di dalam hati, membersitkan sinar pada wajah, kekuatan pada tubuh, kelimpahan dalam rezeki dan menumbuhkan rasa cinta di hati manusia kepadanya. Sesungguhnya amal kejahatan itu akan menggelapkan hati, menyuramkan wajah, melemahkan badan, mengurangkan rezeki dan menimbulkan rasa benci di hati manusia kepadanya,” kata Arifin membacakan hadits.
Keempat, Kecantikan wanita juga terletak pada agama, hati dan akhlaknya dan bukan terletak pada paras atau penampilannya.
”Jadi para wanita tidak perlu khawatir dan membuang waktu serta uang untuk mempercantik diri karena sejatinya Allah tidak memandang rupa seseorang melainkan hanya iman dan takwanya,” tandasnya. (Muhammad Arifin)