PWMU.CO – Dalam Pengajian Ramadhan V 1440 H yang digelar Tim Al Islam Sinergi Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB, motivator nasional Suhadi Fadjaray mengungkapkan, Ramadhan adalah momen terbaik untuk transformasi diri dalam mendapatkan predikat takwa.
Suhadi pun memberikan contoh transformasi ulat ke kupu-kupu. Ulat makan daun yang bergerak lamban sedangkan kupu-kupu makan sari bunga yang bergerak cepat, giat. dan berprestasi.
“Bagaimana dengan guru dalam menjalankan tugasnya,” tanyanya di hadapan peserta yang terdiri dari guru dan karyawan sekolah Muhammadiyah GKB dan sekolah mitra, di Cordoba Conversation Hall SMA Muhammadiyah 10 GKB, Jumat (10/5/19)
Tipe guru, menurutnya, bisa dimasukan dalam dua kategori, ulat dan kupu-kupu. Mana guru yang dikategorikan ulat dan kupu-kupu? Kalau guru masuk ke tipe kupu-kupu maka dia akan dinanti dan dirindukan siswa di kelas. Akan beda dengan tipe ulat.
“Guru yang tergolong ulat maka dalam dirinya sudah tumbuh delapan virus penyakit yang menakutkan,” ungkapnya.
Suhadi pun menguraikan delapan penyakit yang bisa melanda di guru kita, yaitu kudis (kurang disiplin), kurap (kurang rapi), kutil (kurang teliti), ginjal (gaji ingin naik kerja lambat), asma (asal isi absen), pucat pasi (pulang cepat padahal masih pagi), flu (facebook-an melulu), dan batuk (bawaannya ngantuk).
Kalau guru mengidap penyakit tersebut, ujarnya, maka pasti tidak dirindukan siswanya. Maka harus ada pencerahan untuk guru-guru kita. Karakter harus dinomorsatukan selain kemampuan mengajarnya ketika proses rekutmennya.
“Bahaya kalau guru-guru yang berpenyakit ini bergerombol, akan jadi virus yang bisa mempengaruhi guru yang bertipe kupu-kupu. Kasihan anak-anak kita.” (Ichwan Arif)
Discussion about this post