PWMU.CO – Tidak ada maknanya orang beragama tanpa ketaatan. Ukuran tingkat keimanan dan ketakwaan seseorang juga diukur dari ketaatannya.
Demikian yang disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Dr H Taufiqullah MPdi dalam kultum shalat Tarawih di Masjid At Taqwa Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Perumahan Pongangan Indah (PPI) Manyar Gresik, Jumat (24/5/19).
Ustadz Taufiq, sapaannya, menegaskan ketaatan itu diperintahkan oleh Allah dalam Alquran surat Annisa ayat 59, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taati Rasul-Nya dan ulil amri di antara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (Assunah) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
Menurut Ustadz Taufiq, apabila kita bisa melaksanakan perintah Allah di atas, yaitu taat kepada Allah, dan Rasul, dan pimpinan, maka di situlah letak kekuatan umat Islam.
“Hanya saja taat pada Allah dan Rasul mutlak, tidak boleh kita membantah. Tetapi taat pada pimpinan tidak mutlak. Sepanjang tidak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul, maka boleh dan harus kita ikuti. Sebaliknya jika tidak sesuai dengan perintah Allah dan Rasul kita tidak boleh mengikutinya,” ungkapnya.
Ketaatan itu, sambungnya, adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya atas dasar keridhaan. “Jadi apabila ada orang yang beragama tetapi terpaksa berarti belum dikatakan taat,” terangnya.
Ustadz Taufiq uga mengatakan, pda dasarnya ketaatan itu bergantung pada perintah. Kalau ada perintah dikerjakan itu namanya taat. “Tidak ada istilah taat jika yang dikerjakan tidak ada perintahnya. Dan prinsip seperti itu diajarkan Allah kepada kita melalui keluarga Nabi Ibrahim,” ujarnya.
Dikisahkan Ustadz Taufiq, ketika Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk meninggalkan istri dan anaknya yaitu Nabi Ismail yang masih bayi untuk pergi ke Palestina. Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim apakah engkau meninggalkan kami di tempat ini atas perintah Allah. Dijawab oleh Nabi Ibrahim betul ini adalah perintah Allah. Kemudian Siti Hajar berkata, “Kalau itu perintah Allah aku terima dan saya yakin aku dan anakmu akan dilindungi Allah,” kata Siti Hajar.
Demikian juga, kata Ustadz taufiq, ketika Nabi Ibrahim dapat perintah dari Allah lewat mimpinya untuk menyembelih Nabi Ismail, maka Ismail berkata, “Jika ini atas perintah Allah maka siap untuk disembelih.”
Ustadz Taufik menjelaskan, seluruh makhluk telah taat dan tunduk pada perintah Allah. “Tidak ada makhluk Allah yang tidak taat dan tunduk kepada Allah,” ujarnya sambil mencontohkan matahari, bulan, angin, udara, tumbuh-tumbuhan dan lain lain semua taat dan tunduk kepada Allah. “Demikian juga malaikat-malaikat semua tunduk dan taat kepada Allah.” (M. Yazit N)
Discussion about this post