PWMU.CO-Libur Idul Fitri telah usai, waktunya kembali ke sekolah. Tak pelak suasana SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi kembali meriah dengan suara siswa. Selama sepekan ini sekolah diisi dengan lomba dan kegiatan kreatif lainnya sambil menunggu penerimaan rapor.
Sejak Senin (17/6/2019) hingga hari ini berbagai lomba digelar. Hari pertama lomba mewarnai untuk kelas 1, 2 dan 3. Sedangkan kelas 4 dan 5 lomba menggambar nuansa Idul Fitri.
Hari Selasa lomba Tahfidh Quran. Rabu lomba mini futsal untuk putra. Untuk putri lomba menghias cup cake dan donat. Cake dan donat disediakan sekolah, anak-anak membawa toping sendiri.
Karena lomba menghias kue ini baru pertama kali dilaksanakan maka bukan hanya siswanya yang heboh, para emak-emak yang mendampingi malah super heboh. Untuk siswi kelas atas, sudah banyak yang mahir memadupadankan hiasan. Sedang siswi kelas bawah lebih banyak menampilkan hiasan karakter.
Acara ditutup dengan lomba literasi pada hari Kamis. Lomba literasi menggunakan metode pesan berantai. Tujuannya untuk melatih kepekaan dan daya tangkap anak-anak terhadap informasi yang diterima untuk disampaikan kembali, juga melatih motorik.
Pesan berantai ini seru dan heboh. Tampaknya remeh temeh hanya menyampaikan pesan ternyata sampai di peserta terakhir isi pesan menjadi berubah. Perubahan itulah yang menjadi bahan tertawa sampai terpingkal-pingkal.
Seperti kelompok putra gabungan kelas 5 Ibnu Katsir dan Al Bukhari. Pesan yang dibaca oleh pembisik pertama adalah Ayo Pergi Mengaji. Ternyata sampai ke penerima terakhir, pesan itu berubah menjadi Ayo ke Pengajian.
Lomba yang dilaksanakan di halaman sekolah diikuti oleh seluruh siswa. Pelaksanaannya per jenjang dengan tingkat kesulitan soal menyesuaikan masing-masing kelas. Keseruan lomba menjadi bekal mereka sebelum liburan akhir semester.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Diah Febriani mengatakan, hadiah lomba sederhana, namun kegiatan itu bermakna bagi siswa. Hadiahnya alat tulis hingga Juz Amma. ”Kami mengutamakan proses dalam lomba sedangkan hasil akhirnya tidak hanya hadiah tapi juga nilai-nilai pembelajarannya,” katanya. (Yulia Febrianti)