PWMU.CO – Perasaan takut, tegang, tapi (akhirnya) penuh kegembiraan mewarnai Outbound Kelas V SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, di Apple Sun Learning Centre, Bumiaji, Kota Batu, Jumat (27/9/19).
“Gimana ini… takut!” teriak Nurin Khairana Dzikra Azhar, salah satu siswa, saat hendak memulai langkah melintasi sebuah titian tali yang dibentangkan di antara dua tiang. Namun, rasa takut itu dialaminya hanya sesaat. Ia pun melanjutkan melewati lintasan tali layaknya titian serambut dibelah tujuh itu. Setelah sempat ketakutan, tawa Dzikra lepas ketika tantangan itu sukses ditaklukkan..
Outbound yang dia mainkan itu disebut Elvis Bridge. Dalam permainan ini, peserta harus meniti titian yang terbuat dari tali di atas ketinggian. Peserta wajib meniti tali dari ujung tali ke ujung tali lainnya. “High rope yang satu ini juga bertujuan melatih mental dan keberanian. Peserta juga diharuskan memakai harness dan helm,” jelas Pradita Eka Putri, Ketua Panitia Outbound.
Sejak siang hingga sore, Dzikra bersama 75 siswa SDMM menikmati kegiatan outbound. Meski awalnya ketakutan, setelah bertualang di sarana Elvis Bridge, Spider Web, Flying Fox, dan Rafting, mereka semua kegirangan.
Puput—sapaan Pradita Eka Putri—mengatakan Flying Fox, permainan high rope terfavorit para peserta outbound. Peserta akan meluncur menggunakan tali dengan ketinggian dan sudut kemiringan tertentu.
Permainan outbound ini, kata dia, bertujuan melatih mental dan keberanian untuk meluncur dari ketinggian. “Peserta juga harus menggunakan safety set seperti harness dan helm,” ujarnya.
Jenis permainan ketiga adalah Spider Web yang berarti jaring laba-laba. Peserta harus memanjat jaring tali hingga ke atas. Ketepatan dalam meniti juga diperlukan di permainan satu ini. Tak jarang banyak peserta yang kakinya tersangkut di jaring-jaring atau takut turun ketika sampai di atas.
Keseruan outbound kali ini semakin lengkap dengan adanya rafting. Dipimpin tim dari Kaliwatu Rafting, kegiatan berjalan lancar. Medan yang dilalui, kata Puput, menyesuaikan dengan anak-anak kelas V. “Jadi lebih aman dan petugas yang dikerahkan juga banyak,” ungkapnya.
Selain fisik dan mental, Puput bersama tim mengalungkan dua butir telor puyuh dalam plastik kepada setiap peserta. Ia meminta setiap peserta menjaga telor tersebut supaya tidak pecah. “Ini ada hubungan dengan kehati-hatian, kerja sama tim, dan tanggung jawab,” tegasnya.
Kegiatan outbound fisik tersebut berlangsung siang hingga Maghrib. Malam harinya, anak-anak disuguhkan dengan motivasi belajar di Taman Dolan. Puput menambahkan, motivasi ini penting karena siswa kelas V harus lebih semangat belajar mempersiapkan ujian-ujian di kelas VI nanti. “Usai outbound akan ada follow up (tindak lanjut) berupa kartu giat belajar di rumah,” tuturnya. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.