PWMU.CO – Sebanyak 22 guru Sekolah Dasar Muhammadiyah (SDM) 1 Menganti, Gresik, mengikuti pelatihan membaca Alquran metode Tajdied di sekolah, Sabtu-Ahad (12-13/10/19).
Kegiatan yang akan dilanjutkan pada tanggal 2 November 2019 itu menghadirkan instruktur Ustadz Sya’roni MPd dan Ustadzah Zaitun Nailiyah SPsi dari Badan Tajdied Center (BTC) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik.
Kepala SDM 1 Menganti Assidik Wibowo menjelaskan, sudah dua tahun ini sekolahnya mengenal metode tersebut. “Jadi, pelatihan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan para guru dalam membaca Alquran dengan menggunakan metode Tajdied,” ujarnya puas.
Dia berharap setelah ini para guru dapat mengajarkannya kepada para siswa. “Terutama siswa kelas bawah agar lebih mudah dalam mengenal huruf Hijaiyah,” kata dia.
Ustadzah Zaitun Nailiyah menerangkan metode Tajdied berbeda dengan metode yang lain. “Karena dalam pembelajaran Tajdied ini menggunakan metode mnemonik (pemacu ingatan) dan SAS (struktural, analitik, sintetik),” ungkapnya.
Dalam pengaplikasiannya, sambung diaa, metode ini menggunakan tiga langkah yaitu cerita, nyanyian gerakan, dan tepukan. “Dengan langkah-langkah tersebut maka proses penanaman konsep lima kata kunci pada Tajdied menjadi lebih mudah diingat anak-anak,” ujarnya. Dia menambahkan, proses belajar mengaji yang selama ini dianggap susah dan membosankan akan menjadi lebih menyenangkan.
Zaitun Nailiyah ingin metode Tajdied ini dapat diterapkan dengan baik kepada siswa kelas bawah. “Agar para siswa dapat dengan mudah menghafal dan mengenali huruf Hijaiyah sehingga siswa dapat membaca Alquran dengan baik dan benar sesuai dengan tajwidnya,” ujarnya.
Metode Tadjid merupakan salah satu metode membaca Alquran yang telah dibukukan dengan judul Metode Tajdied Easy to Learn Quran. Menurut Zaitun Nailiyah, buku tersebut terbagi ke dalam beberapa seri, salah satunya yaitu seri Tilawah. “Buku metode tajdied ini di tulis oleh Ustadz Misbahul Munir dan Ustadz Achmad Jufri. Beliau berdua sudah berpengalaman di bidang Alquran,” terangnya. (*)
Kontributor Ma’rifah Ramadhona. Editor Mohammad Nurfatoni.