PWMU.CO – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Dr M Saad Ibrahim MA mengatakan apa yang telah dicapai oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan dengan banyaknya amal usaha Muhammadiyah (AUM) patut disyukuri.
Hal itu dia sampaikan pada Tabligh Akbar Milad Ke-107 Muhammadiyah yang di gelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan di Alun-Alun Kota Lamongan, Ahad (15/12/19).
Saad mengatakan ikon-ikon penting dan lengkap itu justru ada di Lamongan. “Mulai pendidikan tinggi maupun di bawahnya, di Jawa Timur ini yang terbanyak ada di Lamongan,” ujarnya disambut tepuk tangan ribuan hadirin.
Di Lamongan, sambungnya, ada 360 AUM. Juga punya rumah sakit Muhammadiyah terbaik di Jawa Timur dan ada rumah sakit yang di Babat. “Itu setidak-tidaknya sama seperti rumah sakit di Sepanjang. Cabang Babat punya dua rumah sakit, sedangkan Cabang Sepanjang punya satu rumah sakit,” ujarnya.
“Untuk pesantren di Jawa Timurada 69 pesantren. Dan yang terbesar ada di Lamongan,’ kata Saad, lagi-lagi disambut tepuk tangan hadirin. “Pendek kata Allah berikan tanda-tanda penting bagi Muhammadiyah itu justru di Lamongan.”
Di akhir sambutanya Saad bertanya, “Mengapa Muhammadiyah Lamongan sepetakuler?” Menjawab soal itu Saad memberi contoh salah satu PCM (Pimpinan Cabang MUhamamadiyah) di Kabupaten Lamongan itu punya tradisi, punya sunah hasanah, setiap bulan mengadakan pengajian dan kira-kira dihadiri sekitar 800 sampai dengan 1000 orang.
“Maka inilah bagian dari Allah memberikan pertolongan dan kebesaran bagi agamaaNya melalui Muhammadiyah. Hari ini kita bersyukur berkumpul di tempat ini begitu banyaknya dan kita berterima kasih pada Bapak Bupati (Fadeli) yang telah memfasilitasi,” ujarnya.
Dan insyaallah, ujarnya, Muhammadiyah selalu membangun jaringan tidak hanya pada diri kita sendiri tapi dengan saudara kita Nahdlatul Ulama melalui amal shaleh.
Saad mengatakan, “Dari Lamongan inilah Muhammadiyah (Jawa Timur) semakin besar dan semakin besar. Mudah-mudahan juga dari Lamongan ini Muhammadiyah di Indonesia juga semakin besar,” doanya. (*)
Kontributor Slamet Hariadi Editor Mohammad Nurfatoni.