PWMU.CO – KMM geliat dakwah Muallimaat Yogyakarta dalam mencetak kader persyarikatan di era pandemi tetap berjalan seiring dilaksanakanya pelantikan secara virtual, Selasa (13/10/20).
Wakil Direktur III Bagian Kesiswaan Madrasah Muallimaat Muhammadiyah Jogjakarta Unik Rosyidah dalam sambutannya menyampaikan pada semua anggota KMM (Korp Mubalighat Muallimaat) agar ke depan bisa berkiprah dalam persyarikatan Muhammadiyah untuk menggerakkan dakwah di tengah masyarakat luas.
“Semua anggota KMM aktivitasnya tidak hanya berkutat di internal madrasah saja tapi lebih penting lagi bisa menyentuh wilayah eksternal,” ujarnya.
Dia menjelaskan anak-anak merupakan anak panah yang sewaktu-waktu siap dilesatkan ke mana saja dan semua itu harus persiapkan mulai sekarang ini saat mereka menjadi anggota KMM.
Hal senada juga disampaikan pembina KMM Unik Rosyidah. Dia mengungkapkan supaya anggota KMM periode 2020-2021 bisa lebih baik lagi dari periode sebelumnya diimbau di era digital ini semua anggota harus bisa memanfaatkan media sosial dalam menebarkan kebaikan-kebaikan, terutama di kalangan milenial.
Gerakkan Dakwah Muhammadiyah
Asya Hujjah El Imani Mahmudatan, siswi kelas IV E salah seorang peserta yang dilantik merasa senang sekali bisa diterima, pasalnya tidak semua bisa tergabung di KMM.
“Alhamdulillah saya diterima di KMM,” ujar siswi yang tinggal di Kota Malang singkat.
Dia memaparkan ingin menjadi orang yang bisa menggerakkan dakwah Muhammadiya yang nantinya saat sudah lulus dari Muallimaat ingin sekali mewujudkan harapan para ustadzah tercinta. “Menjadi pelajar Muallimat yang bisa menjadi contoh kebaikan yang berbasis agama dan ilmu pengetahuan pada kaum milenial.”
Menurut Asya, sapaan akrabnya, untuk menjadi anggota KMM tidaklah mudah, harus melalui tiga tahapan tes. Yang pertama, mengikuti tes essay. Semua calon anggota harus memaparkan alasan masuk KMM dan bagaimana Ide-ide cerdasnya serta inovasinya jika sudah menjadi anggota KMM.
Kedua, sambungnya, tes membuat video sebagai penjabaran dari materi tes pertama. Ketiga yaitu tes wawancara oleh pimpinan KMM periode sebelumnya yang masing-masing berdurasi 1 jam.
“Dari 50 pendaftar KMM hanya 17 yang lolos seleksi. Alhamdulilah, saya diberi amanah pada bidang Pendidikan dan Pelatihan. (*)
Penulis Uzlifah. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.