PWMU.CO – Ketua PDA Gresik Uswatun Hasanah meninggal dunia, Senin (5/7/2021) pukul 05.00 WIB, setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG).
Sebelumnya, sang suami: Kadar Raharto juga telah berpulang kepada Allah SWT, Rabu 30 Juni 2021, setelah empat hari dirawat di RSMG.
Kepergian Uswatun Hasanah—atau yang biasa dipanggil Bu Uswah—meninggalkan kesan mendalam bagi para koleganya di Aisyiyah.
Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim Dra Siti Dalilah Candrawati MA mengatakan, almarhumah adalah adalah sosok perempuan yang energik, pekerja keras, tiada kenal lelah. “Beliau senang bersilaturahmi dan berbagi makanan khas Gresik,” ungkap Bu Candra, sapaannya, yang mengenal Bu Uswah sejak sebagai adik kelasnya di IAIN—kini UIN Sunan Ampel—Surabaya.
Menurutnya, keenergikan dakwah Bu Uswah semakin tampak semenjak aktif di Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) dan Majelis Tabligh PWA Jatim.
“Semakin jelas kegigihan dan semangat dakwahnya untuk pencerahan umat, meski akhir-akhir ini beberapa kali masuk rumah sakit karena punya riwayat sakit jantung dan hipertensi. Semangat dakwah untuk pencerahan umat (seperti ini) patut kita acungi jempol,” ujarnya.
Selain sebagai Ketua PDA Gresik dan Anggota Majlis Tabligh PWA Jatim, Bu Uswah aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan. “Beliau sering mengisi kajian keagamaan di berbagai komunitas,” terang Bu Candra.
Bu Uswah juga adalah Guru Al-Islam dan Kemuhamamdiyahan di SMA Muhmmadiyah I Gresik. Sebelumnya dia dinas sebagai ASN (aparatur sipil negara) di KUA salah satu kecamatan di Gresik.
‘Sebagai guru ia dikenal sangat dekat dengan para murid nya, apalagi almarhum suaminya juga sesama guru pada sekolah yang sama,” ungkap Bu Candra.
Nekad Ngajar meski Baru dari RS
Dalilah Candrawati mengisahkan pertemuan terakhir dengan Bu Uswah saat berada di rumahnya pertengahan Ramadhan lalu. Saat itu Bu Uswah barusan pulang dari rawat inap di RSMG.
“Pada waktu kami berbincang bersama. Pak Kadar, suaminya mengatakan, ‘Tolong Bu Ketua PWA, Bu Uswah diberitahu supaya rehat dulu di rumah, karena larangan saya kurang mempan.’,” kisahnya.
Kekhawatiran suaminya itu terbukti saat dua hari berikutnya Bu Candra menyapa Bu Uswah, menanyakan kabar kesehatannya melalui chat di WA.
“(Malah) saya dibalas posting foto sedang duduk di kursi di depan mikrofon mengisi kegiatan Darul Arqam (terbatas) siswa SMAM I Gresik. Subhanallah. Saya kirim note di chat WA: ‘Jangan nekad jika belum sehat bener.’ Dijawabnya, “Saya kangen sama murid-murid Mbak.’,” ceritanya.
Bu Candra mengatakan, rupanya semangat keilmuannya mengalahkan kontrol diri terhadap kondisi kesehatan, untuk mengobati rindu bertemu anak didik yang dua semester tiada pernah bertatap muka.
“Selamat jalan Bu Uswah, ghirah pencerahanmu untuk umat dan anak didikmu mengantarkan kepergianmu menuju Jannah Firdaus, bertemu para nabi dan syuhada,” ucap Bu Candra.
Kehilangan Pendamping
Wakil Ketua PWA Jatim Dra Rukmini Amar mengaku sangat kehilangan atas kepergian Uswatun Hasanah. “Bu Uswah adalah orang yang banyak mendampingi saya. Saya betul-betul kehilangan: kader pendamping, teman diskusi tentang organisasi dan paham agama, teman curhat terkait persoalan umat, anak asuh, dan lain-lain,” ungkapnya.
Rukmini sudah menganal Uswatun Hasanah sejak tahun 2000 sebagai sesama aktivis Aisyiyah. Pada tahun 2005, keduanya sama-sama menjadi Ketua PDA. Rukmini Ketua PDA Kota Malang sedang Uswatun Hasanah adalah Ketua PDA Gresik
“Tahun 2010 saya Ketua Majlis Tabligh PWA Jatim, Bu Uswah anggota yang banyak mendampingi saya dalam persoalan tabligh dan kader mubalighat. Tahun 2015 -2022 dia kembali jadi Ketua PDA Gresik, dan di Majelis Tabligh PWA Jatim sebagai wakil ketua.
Di mata Rukmini, Bu Uswah adalah sosok yang komplet. “Dia organisatoris yang teliti dan tertib administrasi, sosok yang kokoh berpegang teguh pada prinsip terkait kebenaran yang dia yakini, juga loyalitas yang tinggi ssebaga pimpinan pada kaodah dan keputusan organisasi,” ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, Bu Uswah sosok yang tegas dan luwes dalam bersikap, terutama sebagai pimpinan. Dia juga angat menghormati dan menghargai pimpinan.
“Silaturahmi dengan keluarga juga dia bangun. Beliau sangat bertanggung jawab pada keluarga. Jika pergi lebih sehari suami yang lagi sakit dia bawa,” terangnya.
Sambutan Terakhir
Ketua Korps Mubalighat PDA Gresik Nurfadlilah SPd juga punya kenangan sendiri dengan Uswatan Hasanah.
Dia mengungkapkan, pada tanggal 20 Juni 2021 Ketu PDA Gresik itu masih memberi sambutan saat memperingati Milad Ke-104 Aisyiyah secara virtual yang dihadiri seluruh Anggota PDA Gresik dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-kabupaten.
Dalam sambutannya, Bu Uswah merasa bersyukur dan terima kasih kepada ibu-ibu yang masih semangat dalam menjalakan tugas-tugasnya dalam perpanjangan dua tahun ke depan dari periode 2015-2020.
Bu Uswah lalu menyitir al-Ankabut Ayat 69, yang artinya: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Menurut Nurfadlilah, dengan mengup ayat itu Bu Uswah menyampaikan, meskipun pandemi belum sirna, dakwah harus tetap berjalan. Harus tetap bisa mengadakan pengajian lewat daring, seperi Gerakan Perempuan Mengaji (GPM), yang masih berjalan selama masa pandemi dari tingkat daerah sampai di tingkat cabang.
“Saat itu Bu Uswah berharap bisa digerakkan sampai ke tingkat ranting,” ujar Wakil Ketua Majelis Tabligh PDA Gresik itu.
Memang, kata Nurfadlilah, selama pandemi Covid-19, PDA Gresik tak henti-hentinya ber-ta’awun pada yang terdampak pandemi, untuk meringankan beban hidupnya karena banyak yang kehilangan mata pencahariannya.
PDA Gresik juga terpanggil untuk ikut menggalakkan pengumpulan dana untuk meringankan saudara-saudira kita yang ada di Gaza Palestina akibat agresi Zionis Israel.
Nurfadlilah mengatakan, dalam acara itu panitia menghadirkan nara sumber Wakil Ketua PWM Jawa Timur Nur Cholis Huda.
“Saat itu Pak Nur Cholis menyapa Bu Uswah dengan memujinya, ‘Luar biasa Bu Uswatun Hasanan yang begitu semangat dalam memberikan sambutannya’. Ternyata ini adalah sambutan terakhirnya. Selamat jalan Bu Uswatun Hasanah, semoga tenang di sisi-Nya,” ungkapnya. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni