PWMU.CO – Pelatihan MC Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Gresik yang diikuti 26 peserta digelar di Ruang Teater Lenon Machali SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) telah usai, Ahad (13/2/22).
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut, diisi 2 pemateri yang sangat kompeten di dunia per-MC-an, yaitu Wahyu Budiono dan Ria Eka Lestari SSi yang juga aktif sebagai Anggota Departemen Sosial Kesehatan PDNA Gresik.
Juri pelatihan Ria Eka Lestari mengatakan praktik MC berjalan lancar dan seru. Satu per satu nama peserta secara acak untuk maju sehingga menambah suasana ketegangan peserta. Tari, sapaan akrabnya, menuturkan pelatihanini juga dibanjiri dengan beragam doorprize dan trophy.
“Khusus trophy diberikan untuk enam peserta terbaik pada saat praktik MC dilakukan. Selamat bagi peserta yang terbaik pilihan dean juri,” ujarnya.
Pengumuman Peserta Terbaik
Tari menyampaikan kekagumannya kepada peserta pelatihan MC. “Dengan pelatihan yang baru sehari ini, ternyata penampilan peserta sungguh luar biasa,” ungkap Ketua Departemen Sosial Kesehatan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (NA) Jawa Timur tersebut.
Peserta dari PCNA Balongpanggang Restu Wardani SE menyampaikan pelatihan MC ini sangat menarik baik penyaji, ruang, maupun hidangannya. Ilmu yang diberikan memberikan wawasan baru dalam menjadi MC.
“Semoga ada tindak lanjut untuk pelatihan berikutnya dengan penambahan materi ke-MC-an,” harap guru SD Muhammadiyah 2 Balongpanggang ini.
Penampilan enam peserta terbaik diumumkan Nur Hakiky membuat peserta kembali tegang. Berikut urutan peserta terbaik pada Pelatihan MC PDNA Gresik:
- Enik Fatmawati dari PRNA Sembungan Kidul Dukun dengan skor 151,32
- Restu Wardani dari PCNA Balongpanggang dengan skor 150
- Ria Triwulandari dari PCNA Manyar dengan skor 149,99
- Nur Laila dari PRNA Suci Manyar dengan skor 149,33
- Eni Hermawati dari PRNA Mojopetung Dukun dengan skor 147,33
- Shelvira Devi Arianda dari PC IMM Gresik dengan skor 146,66
Selamat untuk peserta terbaik! (*)
Penulis Mardliyatul Faizun. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.