Agar Tepat Pilih Program Studi Lanjut, 439 Siswa Smamda Psikotes; Liputan Suwidiyanti, kontributor PWMU.CO Sidoarjo
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur, melakukan tes psikologi (psikotes) untuk studi lanjut siswa. Tes ini diikuti oleh 439 siswa kelas XII di ruang kelas lantai 1 dan 2 Smamda, Selasa (28/2/2023).
Psikotes yang berlangsung pukul 07.00-12.00 WIB ini bekerja sama dengan Pusat Layanan Psikologi Terapan (P3TU) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Guru Bimbingan Konseling (BK) Swasti Endang Ikhtiarti SPsi menjelaskan kegiatan ini bertujuan menelusuri potensi, bakat, dan minat siswa kelas XII untuk pilihan program studi lanjut atau karier yang sesuai.
“Tes psikologi ini hasilnya digunakan untuk membantu anak-anak dalam pemilihan program studi lanjut atau karier yang sesuai dengan bakat, minta, dan potensi yang ada, sehingga anak- anak tidak salah pilih,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, pemilihan studi lanjut juga mempertimbangkan saran dan masukan dari orangtua dan guru BK. Setelah psikotes, hasilnya akan dilaksanakan konsultasi individu bersama wali murid Smamda.
“Orang tua diharapkan memahami kondisi putra-putrinya dan mengoptimalkan potensinya,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, dari pengalaman yang sudah ada, setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk putra putrinya, termasuk dalam memilih universitas. “Hanya saja terkadang tidak melihat kondisi anak, tetapi memilih sekolah hanya berdasarkan keinginan orang tua,” katanya.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Alful Musrifah MPd menerangkan, psikotes yang diikuti siswa melihat potensi untuk dijadikan acuan atau referensi. “Hasil tes ini untuk menentukan jurusan yang tepat di jenjang perguruan tinggi,” katanya.
Angelita Putri Mutiara Setya Safitri siswa Kelas XII MIPA 1 senang dengan diadakan psikotes ini. “Sebelumnya saya masih bimbang dalam memilih jurusan. Semoga hasilnya cepat keluar sehingga dapat memantapkan pilihan saya untuk program studi lanjut yang saya pilih,” ungkapnya.
Anargy Danendra Hibatullah siswa kelas XII MIPA 8 juga berkomentar. “Soal tes psikologi saat di SMP dan SMA berbeda banget. Banyak soal penalaran. Saya tak sabar menanti hasil tesnya,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni