Pantun Pak Lurah Hangatkan Perpisahan KB Walidah 1 Gresik, liputan kontributor PWMU.CO Gresik Ian Ianah
PWMU.CO – Parkir sepeda di pinggir jalan, ambil sepeda kena tarif, sambutan ketiga Bapak lurah Kemuteran, beliau adalah Muhammad Rizal Gitrif Skep Ns MEpid.
Begitulan pantun pembawa acara mempersilahkan Lurah Kemuteran untuk memberikan sambutan dan membuka acara kegiatan Perpisahan dan Unjuk Kreativitas KB Walidah 1 Gresik.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Kelompok Bermain (KB) Walidah di Jalan Kemuteran Gang III No 1-3 Kemuteran Gresik, Senin (19/6/2023) ini disambut baik Rizal, sapaan akrab Muhammad Rizal Gitrif Skep Ns MEpid.
Rizal pun membalas pantun pembawa acara. “Biasanya jika ada pantun biasanya direspon kata cakep. Saya minta cakepnya saja,” pintanya sambal tertawa.
“Menjemput mpok-mpok beli juadah, salut dengan kelompok bermain Walidah, gurunya sabar muridnya pintar,” pantunnya membuat suasana akrab dan hangat.
Rizal yang sebelumnya bertugas menjadi dosen di Akademi Keperawatan Gresik, mengucapkan terima kasih bisa hadir di kegiatan ini.
“Saya menjadi lurah di Kemuteran ini sepuluh tahun kurang banyak, satu tahun kurang sedikit. Setelah membawa SK menjadi Lurah Kemuteran, saya ingin mengetahui di mana Kemuteran dan setelah sampai saya merasa dejavu (sudah pernah lihat),” katanya.
Kelompok Bermain
Lurah yang bertugas mulai 17 November 2022 ini menyampaikan, adanya kelompok bermain ini adalah modal besar yang dimiliki oleh kelurahan.
“Karena pendidikan usia dini itu seperti mengukir di atas batu, tapi Ketika belajar di usia dewasa bagaikan mengukir di atas pasir atau air. Jadi konsekuwensinya, ketika kita belajar di usia dini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan,” jelasnya.
Dia menuturkan, guru-guru dituntut untuk kreatif dan mengembangkan anak didiknya untuk memberikan pendidikan yang unik yang ujungnya adalah karakter building.
Memberikan pendidikan usia dini itu sulit untuk masuk dan sulit untuk hilang. Jika batu itu diukir dengan ornamen, maka selama itu batu itu akan membekas. Jika di usia dewasa belajar kemarin lupa atau jangankan kemarin, belajar baru saja bisa lupa.
“Saya memberikan apresiasi kepada Nasyiatul Aisyiyah sebagai pengurus KB Walidah 1, juga guru dan lembaga terkait yang mendukung KB Walidah 1. Walidah ini mengasuh, mendampingi, mendidik seperti anak sendiri sehingga terbentuk sebuah karakter yang baik,” ujarnya.
Jangan segan-segan, lanjutnya, jika ada yang perlu dikomunikasikan dengan kelurahan sehingga nanti akan ditindaklanjuti untuk mewujudkan visi dan misi serta kemajuan KB Walidah 1 ke depannya.
“Mudah-mudahan amal jariyah hari ini mengalir sampai kelak di akhirat nanti. Yang terakhir saya sangat mengapresiasi dan bangga keberadaan KB Walidah 1 di Kelurahan Kemuteran,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.