PWMU.CO – Rumah Dahlan Iskan kini tak pernah sepi. Menteri BUMN di ere Presiden SBY itu ramai dikunjungi oleh para tokoh nasional dan lokal yang ikut prihatin dan bersimpati atas kasus hukum yang membelitnya.
Belum lama ini, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak juga berkunjung dan menjadi orang pertama yang diberi kesempatan menjajal mobil listrik yang dibeli Dahlan dari Amerika Serikat. Dari kalangan NU, para kyai juga ikut bersilaturahmi, termasuk KH Musthafa Bisri atau yang dikenal dengan Gus Mus.
(Baca: Kunjungi Dahlan Iskan, Dahnil: Pemuda Muhammadiyah Siap Beri Dukungan)
Nah, Jumat (19/5) pagi tadi giliran tokoh-tokoh Muhammadiyah Kota Surabaya yang bertandang ke rumah Dahlan di Sakura Regency Ketintang Surabaya. Mereka adalah perwakilan dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Surabaya dan angkatan muda Muhammadiyah (AMM).
Kepada kaum muda itu, mantan CEO Jawa Pos ini menyampaikan pesan-pesan penting berkaitan dengan kondisi bangsa Indonesia belakangan ini. “Demokrasi tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada hukum yang berdiri tegak dan adil untuk semua,” kata Dahlan menjawab pertanyaan Yahya Sholahuddin—salah seorang perserta—tentang gejolak yang melanda bangsa ini, yang semakin hari semakin tak tentu arahnya.
(Baca juga: Dukung Pemberantasan Korupsi, Pemuda Muhammadiyah Sambangi Kejari Sidoarjo)
Menurut Dahlan, saat ini hubungan antara mayoritas dan minoritas berada di titik terendah. “Sama-sama merasa tersakiti dan terluka. Maka keadilan di sini harus ditegakkan. Coba kita lihat di Amerika. Minoritas di sana terlindungi dengan aman. Kenapa? Karena sistem hukum berjalan dan tegak untuk semua golongan,” ungkapnya.
Dahlan juga berpesan, agar generasi muda berpegang bahwa kebenaran itu adalah kebenaran. “Yakinlah ketika kita berada dalam jalan kebenaran. Seperti saya hari ini. Saya setiap hari tidak pernah mikir mengenai kasus ini karena saya merasa tidak pernah berbuat (kesalahan) apa-apa dan (karena itu) tidak pernah menyiapkan pembelaan apapun,” tutur mantan direktur PLN ini.
Dahlan juga bepesan pada kaum muda untuk bermimpi yang tinggi. “Mari kita marathon untuk mencapai masa depan yang lebih baik. Ini semua hanyalah masalah waktu saja. Anda-anda mau jadi konsumen atau produsen. Jadi employee atau owner. Itulah pilihan kehidupan,” pesan Dahlan.
(Baca juga: Indonesia Berkemajuan jika Keadilan Ditegakkan di Berbagai Bidang)
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya HM Arif An yang mempimpin 20 orang rombongan menyampaikan bahwa silaturahmi ini adalah bentuk kepedulian dan dukungan kepada Dahlan Iskan yang terkena kasus hukum yang ditengarahi penuh rekayasa itu. “Semoga Bapak diberi kesehatan, kesabaran, dan ketabahan dalam melalui cobaan ini,” kata Arif.
Yang menarik, Dahlan yang pernah menjalani transplantasi hati ini berpesan agar generasi muda dan mahasiswa jangan mengonsumsi mie instan dan minuman suplemen. “Karena ini efek jangka panjangnya tidak bagus untuk kehebatan dan kecerdasan.” Siap Pak! (Ferry Yudi AS)