PWMU.CO – Ketua PDM Lumajang Jawa Timur periode 1990-1995 KH Muhammad Choiri meninggal dunia pada Selasa (22/8/2023) pukul 20.30 WIB.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lumajang berduka cita atas meninggalnya kader terbaik Muhammadiyah Lumajang.
Penasihat PDM Lumajang Suharyo AP menjelaskan, KH Muhammad Chori meninggal dunia tidak sakit. Saat Maghrib masih jadi imam shalat di Perguruan Muhammadiyah Luamajang. Setelah itu pulang untuk makan malam dan merasa sesak di dadanya.
“Setelah itu beliau minta ijin ke keluarga untuk istirahat rebahan di kamarnya. Ternyata pukul 20.30 WIB di lihat sudah meninggal dunia,” ungkapnya.
Semasa hidup, lanjutnya, Kiai Choiri pernah menjabat Ketua PDM Lumajang masa bakti 1990-1995.
“Almarhum dikenal sangat bersahaja dan teguh dalam pendirian, khususnya dalam pemahaman tarjih. Kiai Choiri sangat istiqamah dalam berdakwah, dan selalu menebar kebahagiaan dalam berdakwah,” paparnya.
Ketika menjadi ketua PDM, sambungnya, beliau selalu mengajak kepada masyarakat untuk berorganisasi dengan jiwa yang lapang dan hati yang bahagia. Serta selalu menekankan keistiqamahan dalam beragama.
“Kiai Choiri termasuk kiai yang tekun menyapa umat sampai ke pelosok desa dengan gaya dakwahnya yang khas. Beliau juga ikut berkontribusi dalam membesarkan Persyarikatan Muhammadiyah di Lumajang,” jelasnya.
Dakwah Kiai Choiri bukan hanya di Kabupaten Lumajang, tetapi juga banyak mengisi pengajian-pengajian di luar daerah. Termasuk di cabang-cabang daerah lain seperti di Jember, Probolinggo dan sekitarnya.
“Kita sebagai warga Persyarikatan Muhammadiyah dan muridnya merasa kehilangan kader terbaik yang Allah panggil untuk mendapatkan balasan terbaiknya,” ungkapnya.
Suharyo berharap ke depan muncul pemimpin-pemimpin baru di belakang hari yang sederhana tapi istiqamah dalam berdakwah seperti yang dicontohkan oleh Kiai Choiri.
“Selamat jalan guru. Semoga amal shalihnya menjadi wasilah bagi almarhum untuk masuk surganya Allah SWT. Kami akan meneruskan perjuanganmu selama ini,” pungkasnya. (*)
Penulis Kuswantoro. Editor Sugiran.