PWMU.CO – Lima keutamanan shalat tahajud dibahas di pengajian rutin ibu-ibu anggota Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Watukebo Tengah, Jumat (29/9/2023).
Pengajian PRA Watukebo Tengah ini dilaksanakan di Masjid Al Mukhtar yang merupakan masjid central Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Watukebo Kabupaten Jember Jawa Timur.
Pertemuan pekan terakhir September ini menghadirkan pemateri salah satu mubalighat Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Watukebo Zaenab Zein. Adapun materi yang disampaikan adalah tentang shalat tahajud.
Zaenab mengawali tausiyahnya dengan anjuran menyempatkan membaca buku dan membiasakan membeli buku baru di setiap bulan. “Terutama buku-buku keislaman. Karena meski telah belajar banyak hal, apabila kita membaca, niscaya akan merasa kurang,” ujarnya.
Zaenab menjelaskan, shalat tahajud merupakan shalat yang dilaksanakan pada malam hari. Adapun saat yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir.
Menurutnya ada lima alasan mengapa kita harus melakukan shalat tahajud. Pertama agar senantiasa bersyukur karena malam adalah waktu yang panjang. Hal ini memungkinkan kita untuk merenungkan tentang nikmat-nikmat yang telah kita dapatkan dari Allah SWT.
“Kedua, bagi orang yang shalat tahajud diberikan janji oleh Allah akan masuk surga dengan selamat. Ketiga, Allah akan melimpahkan rahmat baik di dunia maupaun di akhirat bagi hambanya yang mendirikan shalat tahajud,” jelasnya.
“Karena orang yang mendirikan shalat tahajud adalah orang-orang yang sedikit tidur pada waktu malam dan memohon ampun di akhir malam. Hal ini sesuai dengan al-Quran surat adz-Dzariyat ayat 17-18,” tambahnya.
Ghirah Berislam Menyala
Keempat, lanjutnya, Allah akan menaikkan derajat kita di bilik-bilik surga. Karena surga itu memiliki tingkatan-tingkatan sesuai dengan amal perbuatan manusia.
“Terakhir kelima adalah karena Allah memuji orang-orang yang mendirikan shalat lail. Allah sangat senang dengan hambanya yang mendirikan shalat tahajud dan bermunajat kepada-Nya,” paparnya.
“Apabila kita setelah selesai mendirikan shalat tahajud, maka hendaklah dilanjutkan dengan tadarus al-Quran dan ditutup dengan istighfar serta dzikir hingga subuh menjelang,” imbuhnya.
Salah satu anggota PRA Watukebo Tengah Umi Rohmatin menyatakan sangat senang mengikuti kajian sore ini. “Karena dengan mendapatkan siraman ilmu membuat ghirah berislam kembali menyala,” ungkapnya. (*)
Penulis Indah Lestariasih. Editor Sugiran.