PWMU.CO – Muhammadiyah akhirnya resmi mendeklarasikan Cybermu1912, Sabtu (19/8). Cybermu1912 ini diharapkan mampu berperan ganda baik, dalam memberikan klarifikasi atas pemberitaan-pemberitaan yang menyerang persyarikatan maupun mengabarkan tentang gagasan-gagasan kebangsaan dan ke-Indonesiaan berkemajuan.
Cybermu1912 dideklarasikan bertepatan dengan acara Temu Netizen Muhammadiyah se-Indonesia di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Selanjutnya, yang bertugas menjadi koordinator Cybermu1912 adalah Mustofa Nahrawardaya.
Sebagai inisiator kegiatan, Mustofa Nara mempertegas bahwa posisi Persyarikatan dalam dunia maya saat ini adalah bertahan. Untuk itu, dengan adanya Cybermu1912 ini, Muhammadiyah harus mulai berani menyerang saat ada yang mengusiknya di duniamaya.
“Kita jangan hanya bertahan. Tapi juga harus menyerang, yakni menyerang dengan gagasan yang benar-benar mencerahkan. Jadi, Pertemuan kali ini harus menghasilkan sebuah gerakan yang terstruktur dan masif dalam konteks jihad digital,” tegasnya.
(Baca: Sudah Saatnya Muhammadiyah Miliki Cyber Army)
Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi (LIK) Jawa Timur Zainal Arifin mengatakan bahwa website yang baik harus memiliki desain yang menarik. Kemudian cepet untuk dibuka dan responsif. Tidak kalah pentingnya adalah kontinuitas berita dan penyebarannya di media sosial.
“Kita kadang pengen yang murahan, jadinya malah lemot dan susah dibuka. Kelemahan kita juga ada pada berita yang tidak kontinue. Serta share ke media sosial kurang. Inilah yang perlu kita benahi,” terangnya.
Selain deklarasi Cybermu1912, pertemuan tersebut juga menghasilkan kesepakatan bersama tentang kode etik Netizmu sebagai rambu-rambu bermedia sosial dalam persyarikatan Muhammadiyah. (nu’man/ilmi)