Dokumentasi Kuliah Umum Politik Luar Negeri RI oleh Kemlu RI di Universitas Muhammadiyah Malang, Selasa (20/8/2024). (Hassanal Wildan/PWMU.CO).
PWMU.CO – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terpilih menjadi salah satu tuan rumah Kuliah Umum Politik Luar Negeri Republik Indonesia (RI) dengan tema “10 Tahun Perjalanan Diplomasi Indonesia”. Kuliah umum tersebut terselenggara oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Menariknya, kegiatan tersebut berlangsung secara serentak di beberapa Perguruan Tinggi (PT) di 38 provinsi di seluruh tanah air pada Selasa (20/8/2024) pukul 10.00 WIB.
Hanya Beda 2 Hari
Masih dalam semangat kemerdekaan, kuliah umum terselenggara dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-79 Kemlu yang hanya berbeda dua hari dengan HUT RI. Selain itu, juga untuk mendekatkan kebijakan kemlu dengan para mahasiswa dan sivitas akademika.
Pada kesempatan ini, turut hadir juga Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno L. P. Marsudi memberikan keynote speech secara virtual dan terpadu melalui zoom meeting.
Dalam penjelasannya, Retno, sapaan akrabnya, menyoroti kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Semenjak pandemi covid-19, perjalanan dunia politik luar negeri dari tahun ke tahun semakin banyak tantangan dan penuh perjuangan dalam prosesnya.
“Dampak Covid-19 masih terasa, persaingan pajak antara para negara besar semakin menanjak. Rivalitas ini menyebabakan kesulitan yang lebih besar bagi dunia untuk menyelesaikan tantangan dan masalahnya,” jelasnya.
Tak hanya itu, Retno menyampaikan tentang pentingnya dampak konsisten menghormati hukum internasional. Fenomena dunia yang terjadi, seperti konflik panjang antara Palestina dan Israel yang semakin memburuk.
Menurutnya, seandainya negara dunia menghormati hukum internasional secara konsisten, maka negara Palestina pasti sudah merdeka dan Israel pasti sudah dituntut pertanggung jawabaannya. Selain itu, tidak akan ada lebih 40.000 orang terbunuh di Gaza dalam 10 bulan terakhir.
Di sisi lain, Duta Besar Tri Tharyat memaparkan materi mengenai 10 tahun terakhir perjalanan diplomasi Indonesia di bawah kepemimpinan Menlu Retno L. P. Marsudi. Menariknya, peran Indonesia sudah benar-benar mendapat pengakuan dunia, bahkan menjadi the trusted partner atau mitra terpercaya.
Diplomasi Indonesia Prioritas Kemlu
Lebih lanjut, ada beberapa kegiatan diplomasi Indonesia yang menjadi prioritas Kemlu. Diplomasi yang mendapat sorotan meliputi Prioritas Politik Luar Negeri (Polugri) RI 4+1: Diplomasi Ekonomi, Diplomasi Perlindungan WNI, Diplomasi Kedaulatan, Peningkatan Kontribusi dan Kepemimpinan Indonesida di Kawasan Dunia, serta Infrastruktur diplomasi.
Lebih lanjut Tri Tharyat menjelaskan mengenai perjuangan dan tantangan diplomasi Indonesia ditengah krisis perekonomian dunia. Diplomasi ekonomi Indonesia mencakup 3 poin utama yaitu: Penguatan perdagangan dan investasi, Penguatan penetrasi pasar produk industri strategis Indonesia di luar negeri, dan Penguatan diplomasi kesehatan.
Sementara itu, Wakil Rektor 3 UMM Dr Nur Subeki ST MT menyampaikan rasa syukurnya atas penunjukan UMM sebagai lokasi penyelenggaraan kuliah umum serentak di 38 provinsi Indonesia itu. “Ini merupakan kepercayaan dari Kemlu kepada UMM” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa diplomasi juga memiliki peran yang besar menuju Indonesia Emas 2045.
“Diplomasi sangat penting untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045. Kalau kita hanya berharap menuju Indonesia Emas 2045, namun tidak memiliki kemampuan diplomasi yang baik, maka hal itu sulit untuk diwujudkan” tegas Nur Subeki.
“Dengan hadirnya para mahasiswa di kuliah umum ini nantinya akan memperoleh kuci-kunci kecil menuju kesuksesan” pesannya. (*)
Penulis Hassanal Wildan, Editor Danar Trivasya Fikri