PWMU.CO – Majelis Dikdasmen-PNF Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gresik berupaya meningkatkan kualitas keislaman dan pemahaman tarjih di kalangan pendidik dan tenaga kependidikan Muhammadiyah.
Hal itu juga khususnya mengenai makanan dan minuman yang halalan-thayyiban (halal dan baik).
Sebanyak 129 guru dan karyawan dari SD Muhammadiyah Kompleks Gresik (SD Mugres) dan SMP Muhammadiyah 1 Gresik (Spemutu) menghadiri kajian Al-Islam dan Kemuhammadiyahan tersebut.
Bertempat di Masjid Taqwa, Jalan KH Kholil 90 Gresik, Jumat (8/11/2024), panitia mengundang narasumber Tajun Nasher Lc MPd, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik.
Tajun Nasher membawakan kajian dengan topik yang menarik dan relevan, yakni mengulas makanan dan minuman halalan-thayyiban dalam Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah.
Dalam kajian tersebut, Tajun Nasher menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak hanya halal tetapi juga thayyib atau baik. Konsep ini, menurutnya, sesuai dengan ajaran Allah Swt. dalam al-Quran surat an-Nisa ayat 4.
“Allah memerintahkan umat-Nya untuk hanya mengonsumsi yang halal dan baik agar segala yang dikonsumsi membawa manfaat, bukan mudarat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tajun menegaskan bahwa halalan-thayyiban mencakup dua aspek. Yang pertama, halal adalah segala sesuatu yang diizinkan menurut syariat Islam. Sedangkan, thayyib adalah segala sesuatu yang baik, higienis, dan tidak membahayakan kesehatan tubuh.
“Jika umat Islam memahami dan menerapkan konsep ini, kita tidak hanya memenuhi kewajiban syariat, tetapi juga menjaga kualitas hidup, baik jasmani maupun rohani,” tambahnya.
Kajian HPT Muhammadiyah: Wawasan Keislaman dan Penguatan Identitas
Kepada PWMU.CO, Syahriyani SPd, Kepala Urusan Kehidupan Islami SD Mugres, menyampaikan tujuan penting dari pelaksanaan kajian ini.
Menurutnya, kajian Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Muhammadiyah tidak hanya bertujuan menambah wawasan keislaman, tetapi juga menjadi salah satu identitas warga Muhammadiyah.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada bapak ibu pegawai Muhammadiyah terkait berbagai persoalan. Mulai dari keimanan, ibadah, hingga hal-hal yang berkaitan dengan keumatan dan agama Islam,” ungkap Syahriyani.
Ia menambahkan bahwa selain memberikan pengetahuan, kajian ini juga menjadi penguatan identitas warga Muhammadiyah, yakni hidup sesuai dengan syariat Islam yang dirangkum di dalam HPT Muhammadiyah.
Para peserta yang hadir tampak antusias mengikuti kajian tersebut. Dengan gaya penyampaian yang menarik dan materi yang aplikatif, Tajun Nasher mampu menyampaikan isi materi secara mudah dipahami.
Diskusi interaktif juga menjadi salah satu keunggulan acara ini, di mana peserta aktif bertanya terkait penerapan konsep halalan-thayyiban dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai penutup, Tajun Nasher mengajak para peserta untuk terus mempelajari dan mengamalkan isi HPT Muhammadiyah.
“Mari kita jaga kualitas keislaman kita, tidak hanya dalam ibadah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan menerapkan konsep halalan-thayyiban, kita bisa menjadi insan yang lebih bertakwa,” pungkasnya.
Penulis Abizar Purnama Editor Zahra Putri Pratiwig