PWMU.CO – Keberadaan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) sangat diperlukan untuk meletakkan dasar-dasar yang kokoh dalam pembentukan karakter anak.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra Siti Zubaidah MM pada PWMU.CO di sela acara Gebyar Senam Massal dan Kreativitas KB-TK ABA Se-Kota Malang dalam rangka peringatan Milad Muhammadiyah 108 H / 105 M di DOME Universitas Muhammadiyah Malang (28/11/17).
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini, karena merupakan penguatan pendidikan karakter,” ujarnya.
Zubaidah melanjutkan, kegiatan seperti ini wajib digalakkan lagi minimal setiap satu tahun sekali untuk memberikan waktu dan tempat anak anak menunjukkan keahliannya masing- masing, sebagaimana yang diimbau oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Acara seperti ini bisa membentuk kepribadian dan kepercayaan anak-anak,” tegasnya.
Terkait dengan standart pengelolaan PAUD, Zubaidah memaparkan Pos PAUD yang dikelola oleh PKK itu harus berintegrasi dengan PAUD Formal, sementara untuk memenuhi standar PAUD terpadu dia berharap TK ABA yang sudah menjadi percontohan dalam pembentukan karakter anak tidak tergesa-gesa dalam mewujudkan PAUD terpadu. “Semua harus dipersiapkan dengan matang tidak asal asalan.
Di akhir perbincangan Zubaidah sangat berharap TK ABA ini bisa menjadi pioner pendidikan anak usia dini di Kota Malang” ujarnya. (Uzlifah)
PWMU.CO – Keberadaan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) sangat diperlukan untuk meletakkan dasar-dasar yang kokoh dalam pembentukan karakter anak.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra Siti Zubaidah MM pada PWMU.CO di sela acara Gebyar Senam Massal dan Kreativitas KB-TK ABA Se-Kota Malang dalam rangka peringatan Milad Muhammadiyah 108 H / 105 M di DOME Universitas Muhammadiyah Malang (28/11/17).
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini, karena merupakan penguatan pendidikan karakter,” ujarnya.
Zubaidah melanjutkan, kegiatan seperti ini wajib digalakkan lagi minimal setiap satu tahun sekali untuk memberikan waktu dan tempat anak anak menunjukkan keahliannya masing- masing, sebagaimana yang diimbau oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Acara seperti ini bisa membentuk kepribadian dan kepercayaan anak-anak,” tegasnya.
Terkait dengan standart pengelolaan PAUD, Zubaidah memaparkan Pos PAUD yang dikelola oleh PKK itu harus berintegrasi dengan PAUD Formal, sementara untuk memenuhi standar PAUD terpadu dia berharap TK ABA yang sudah menjadi percontohan dalam pembentukan karakter anak tidak tergesa-gesa dalam mewujudkan PAUD terpadu. “Semua harus dipersiapkan dengan matang tidak asal asalan.
Di akhir perbincangan Zubaidah sangat berharap TK ABA ini bisa menjadi pioner pendidikan anak usia dini di Kota Malang” ujarnya. (Uzlifah)