PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik berhasil meloloskan tiga tim dalam babak final Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 2018 yang diadakan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik. Mereka akan mempresentasikan hasil penelitiannya di depan juri, Selasa (10/4/18).
Bidang penelitian yang lolos final adalah IPS, IPA, dan teknik. Untuk bidang IPS, penelitian mengambil objek full day school dengan konsep materi pengaruh pola pikir dan prilaku untuk anak. Bidang IPA, penelitian tentang energi alternatif dari sampah untuk pengganti elpiji (biogas) untuk menyongsong Indonesia mandiri. Dan bidang teknik, berupa kreativitas dan inovasi dalam mencipta tas antikejahatan yang bikin aman pengguna.
Ditemui setelah pengumuman LPIR yang diberikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Waka Kesiswaan SMPM 12 Gresik Yugo Triawanto MSi bersyukur dan mengucapkan apresiasi pada para siswa dan tiga guru pembina yang berhasil meloloskan tim LPIR pada babak final, Kamis (5/4/18).
“Yang pertama adalah mengucapkan alhamdulillah. Juga terima kasih pada semua guru pembina LPIR yang telah membimbing dan mengarahkan siswa sehingga mereka berhasil merampungkan karya penelitian mereka sehingga bisa berhasil seperti ini,” ujarnya.
Dia berharap, agar pada waktu presentasi nanti mereka mendapat kemudahan dan kesuksesan dalam mempertanggungjawabkan isi karya ilmiahnya.
Menurut Yugo, LPIR merupakan ajang tahunan bagi siswa SMP untuk melakukan penelitian tahap awal. “Untuk selanjutnya, pihak sekolah dan guru pembimbing bisa memperbaiki dan melanjutkan untuk mengikuti event yang diadakan Kemendikbud, yaitu Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN),” terang dia.
Prestasi LPIR yang diraih oleh siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik tahun ini mengulang sukses capaian tahun lalu.
Pada saat itu, dengan objek kajian Iklan kejujuran saat ujian tim LPIR berhasil meraih juara III. Iklan itu memvisualisasikan anjuran dan arahan tentang pentingnya kejujuran saat siswa menjalani ujian.
Pada LPIR tahun ini, siswa membuat terobosan dengan melakukan penelitian di bidang IPA dan teknik, karena tahun-tahun sebelumnya hanya di bidang IPS. Inovasinya pun bisa dibilang sangat hebat yaitu mencipta tas antikejahatan dan pemanfaatan sampah sebagai sumber alternatif.
“Ide dasar ketika membuat tas antikekerasan karena seringkali melihat banyak tas yang isinya laptop atau barang berharga lain hilang. Maka, anak-anak memiliki ide bagaimana tas itu beri alat khusus yang orang lain tidak bisa membuka. Untuk itu, tas perlu dirancang dengan mengunakan finger print yang d.igunakan untuk membuka tas,” ungkap Muhammad Ainun Naim SPd saat ditemui Kamis (5/4/18) siang.
Naim menguraikan, tas juga dilengkapi sistem android GPS yang memadai. Maka, tas hanya bisa dibuka oleh pemiliknya saja. Selain itu, sistem ini juga bisa dikontrol lewat android dari HP sehingga tas ini bisa aman dari orang-orang yang mau berbuat jahat. (Ichwan Arif)