PWMU.CO – Ada kejutan bagi calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Uno saat dialog di Aula Mas Mansur Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Kamis (27/9/18) sore. Seorang warga Kertomenanggal VII spontan menyumbangkan uang Rp 500 ribu untuk dana kampanye Prabowo-Sandi.
Uang dalam amplop putih itu oleh Juhansyah diserahkan kepada Ketua PWM Jatim Dr Saad Ibrahim lantas diberikan kepada Sandiaga Uno di atas podium.
“Ini spontanitas saja. Setelah mendengar Sandiaga datang ke PWM Jatim, muncul inisiatif saya untuk memberi donasi. Saya pun berangkat ke masjid untuk shalat Ashar sambil membawa uang untuk diberikan kepada Mas Sandi,” tutur Juhansyah, warga Kertomenanggal itu.
Spontanitas Juhansyah itu ternyata menular ke hadirin lainnya. Mereka langsung membuka dompet dan mengeluarkan lembaran uang. Seseorang yang membawa amplop coklat besar lantas mengedarkan kepada hadirin menampung uang sumbangan.
Setelah dihitung terkumpul sumbangan Rp 7,7 juta plus 19 dolar Singapura. Uang itu pun diserahkan kepada Sandiaga yang diterima dengan rasa haru.
“Alhamdulillah. Saya terima donasi untuk perjuangan pemenangan Prabowo-Sandi. Donasi ini akan masuk rekening tim kampanye,” ujar Sandi saat menerima donasi itu.
Sandi mengungkapkan, demokrasi zaman now adalah demokrasi yang tidak saling menjatuhkan. “Nah, hal inilah yang ditunjukkan oleh warga Muhammadiyah Jatim,” pujinya.
Dia menegaskan, akan mendorong penguatan ekonomi yang oleh Aisyiyah disebut sebagai pilar keempat, yaitu pilar ekonomi. “Pilar inilah yang sedang didorong untuk kami wujudkan,” tegasnya.
Salah satu cara untuk mewujudkannya, kata Sandi, adalah dengan membuka lapangan pekerjaan, gerakan untuk memberdayakan UMKM, serta OK-OC sebagaimana yang sudah berjalan di DKI.
“Saat ini, harga-harga kebutuhan terus naik, termasuk bahan pangan. Itu karena bahan pangan kita diimpor. Karena itu dibutuhkan pendekatan ekonomi yang baru agar menjadi solusi,” tutur Sandi.
Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid menyatakan, spontanitas sumbangan untuk Prabowo–Sandi ini bentuk politik nilai. Calon bukan yang menyuap pemilih. Tapi pemilih yang berinisiatif untuk membantu calon pilihannya.
“Ini bisa ditiru oleh yang lain. Nilainya mungkin tidak seberapa. Tapi ini inspirasi yang luar biasa untuk mengubah wajah demokrasi di Indonesia,” ujar calon anggota DPD RI Dapil Jatim dengan nomor urut 41 ini. (Aan)