PWMU.CO – Relawan medis asal RS Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur melakukan pendampingan intensif terhadap Fadlan (10) yang menderita hydrocephalus atau pembesaran kepala.
Hari ini, Kamis (6/12/2018), relawan medis yang beranggotakan M Syamsu Dluha Ap dan Widodo Amd Fis merujuk Fadlan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Kota Palu guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Keduanya berangkat menjemput Fadlan dari kediamannya di Dusun Sapo, Desa Namo, Kacamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menuju RSUD Undata Kota Palu selepas Subuh.
“Kami ke RSUD Undata Kota Palu menemui Dokter spesialis bedah syaraf dari RS Wahidin Sudirohusodo Makassar bernama Prof dr Andi Asadul Islam Sp BS (ka). Beliau akan melakukan penanganan lanjutan terhadap Fadlan,” kata Dluha saat dihubungi PWMU.CO.
Dluha lalu menerangkan awal mula keterlibatan Prof Andi untuk membantu Fadlan. Ceritanya, sepulang memberikan pelayanan kesehatan ke Desa Namo, Dluha mengkonsultasikan kondisi Fadlan kepada dr Suhariyanto SpBs. Dokter Anto merupakan spesialis bedah syaraf di RSM Lamongan.
Selepas itu, kata dia, dr Anto mengabarkan berita tentang Fadhlan, yang menderita hydrocephalus itu di grup WhatsApp perkumpulan dokter bedah saraf Indonesia. Gayung pun bersambut. Prof dr Andi Asadul Islam SpBs merespon kabar itu.
“Alhamdulillah, dokter spesialis bedah syaraf asal RS Wahidin Sudirohusodo Makassar itu menyanggupi untuk menindaklanjutinya. Pof dr Andi menjadwalkan bisa memeriksa kondisi Fadlan hari ini,” paparnya.
Dluha melanjutkan, saat ini Fadlan masuk Instalansi Gawat Darurat (IGD). “Prof dr Andi sedang memeriksa Fadlan dengan melihat CT Scan dan lainnya. Setelahnya, baru bisa tentukan rencana tindakan untuk Fadhlan,” terangnya.
Dluha menerangkan, orangtua Fadlan sehari-harinya bekerja sebagai buruh perkebunan coklat dengan penghasilan cuma Rp 700 ribu. “Kami sempat binggung untuk biaya pengobatan Fadlan. Terutama untuk kebutuhan hidup orangtua selama menunggu operasi,” tuturnya.
Ia menyebutkan, keinginan terbesar Fadhlan adalah bisa bermain sepak bola seperti anak seumuranya. “Itu yang membuat Fadlan mau dan berani berangkat ke Palu untuk operasi. Insyaallah, mimpi Fadlan untuk bermain bola ada di depan mata,” tandasnya.
Sebelumnya, empat relawan medis Muhammadiyah Jatim ketika melakukan pelayanan kesehatan mobile ke Dusun Sapo dan menemui Fadlan, yang mengidap penyakit hydrocephalus. (Aan)