PWMU.CO – Kekerasan terhadap anak yang marak terjadi akhir-akhir ini, disikapi dengan aksi turun ke jalan oleh para demonstran cilik. Hari ini (2/6), puluhan siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Kota Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Bocah-bocah Mudipat, sebutan sekolah itu, tak henti-hentinya mengajak para pengguna jalan yang lewat untuk melawan dan stop tindak kekerasan terhadap anak.
Tak hanya itu, aksi 40 siswa Mudipat tersebut juga dimaksudkan untuk menyambut datanganya 1 Ramadhan 1437 H yang tinggal menghitung hari, atau tepatnya 6 Juni 2016 besok. Para demonstaran cilik dari Mudipat ini menyerukan “Spirit Ramadhan untuk Aksi Bersama Melawan Kekerasan terhadap Anak”.
Para demonstran cilik melakukan aksinya sambil membawa spanduk dan pelakat bernada seruan yang bertuliskan “Stop Child Abuse”, “Stop Schooling Violence”, “Bullying Perbuatan Tercela”, “Stop Kekerasaan dalam Bentuk Apapun”, “perbanyak BAca Al-Quran di Bulan Suci”, dan beberapa tulisan lainnya. Selain itu bocah-bocah Mudipat juga membawa selebaran imsakiyah yang dibagi-bagikan kepada pengguna jalan dan pengunjung.
Jasmin Lailafitri Alvida salah satu orator membuka orasinya dengan melantunkan doa menyabut Ramadhan, yang kemudian diikuti oleh peserta aksi lainnya. “Allahumma baarik lanaa fii Rojab wa Sya’ban wa ballighnaa Romadhon (Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan),” ucapnya.
Lebih lanjut Jasmin menyerukan agar di bulan Ramadhan ini, untuk memperbanyak ibadah. ”Mari kita menjaga hati dan menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan juga hukum. Khususnya stop kekerasan terhadap anak,” seru Jasmin dalam orasinya.
Sementara Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Edy Susanto MPd mengajak semua pihak. Baik anak-anak, tua, muda, dan semua untuk bersama-sama dalam mengusahakan kestabilan kondisi bangsa. Caranya dengan terus menegakkan yang makruf dan mencegah yang mungkar. Khususnya kejahatan yang membelit anak.
”Mari stop semua bentuk kekerasan terhadapan anak, pelecehan seksual, bulliying, dan sebagainya,” seru Edy di sela-sela Syiar. (mly/aan)