PWMU.CO – Dalam rangka Milad Aisyiyah ke-108, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Idul Adha yang dikemas dalam semangat Green Idul Adha, GACA, dan layanan kesehatan.
Mengangkat tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qoryah Thoyyibah Menuju Ketahanan Nasional”, kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh semangat kolaboratif pada Ahad (8/6/2025) di Gedung PAUD Aisyiyah Kalimalang, Desa Kentong, Kecamatan Glagah.
Kegiatan ini terselenggara atas sinergi antar majelis dan lembaga di tubuh PDA Lamongan, seperti Majelis Kesehatan, Majelis PAUD-Dikdasmen, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB), Majelis Kesejahteraan Sosial, serta Majelis Tabligh dan Kader.
Sehari sebelumnya, penyembelihan hewan kurban dilaksanakan di Ranting Wukir sebagai bagian dari rangkaian kegiatan ini.
Kegiatan baksos ini dihadiri oleh jajaran pimpinan harian PDA Lamongan: Ketua Diyanah Mufidati, Sekretaris Nur Nadhiroh, dan Wakil Sekretaris Bu Lilik.
Hadir pula perwakilan majelis yang bersinergi, PRM Kalimalang, Kepala Desa Kentong, guru-guru PAUD Aisyiyah Glagah, para ketua ranting se-Kecamatan Glagah, siswa-siswi PAUD Aisyiyah Kalimalang beserta para bundanya, serta anak-anak yang tampil menunjukkan kebolehannya.
Dalam suasana yang akrab dan hangat, sambutan Ketua PDA Lamongan Diyanah Mufidati disampaikan dengan gaya khas beliau yang ringan namun sarat makna. Diselingi canda renyah, Bu Din sukses mengundang gelak tawa para bunda Aisyiyah yang hadir.
“Jangan lagi menyebut TK ABA ya, sekarang TK-nya ya TK Aisyiyah, KB Aisyiyah, TPA Aisyiyah, PAUD Aisyiyah. Nanti kalau tetap pakai TK ABA, takutnya muncul TK Umi, lho,” celetuk Diyanah yang langsung disambut tawa riuh para peserta.
Ajakan Bermakna
Dalam sambutannya, Bu Din-panggilan akrabnya- menyampaikan sejumlah pesan penting dan strategis:
Pertama, Ajakan ramah lingkungan. Bu Din mengimbau agar pengemasan daging kurban menggunakan bahan alami seperti daun jati, daun pisang, pelepah pisang, atau besek, sebagai wujud kepedulian lingkungan.
Kedua, Inovasi pengolahan daging. Ia mencontohkan inovasi seperti RendangMu, RawonMu, dan BaksoMu sebagai cara agar manfaat daging berkelanjutan dan mampu meningkatkan gizi anak-anak.
Ketiga, Pemanfaatan lahan kosong. Bu Din mendorong pemanfaatan lahan wakaf di ranting dan cabang untuk ditanami sayuran atau buah-buahan demi ketahanan pangan.
Keempat, Penguatan peran majelis. Untuk menyukseskan Milad Aisyiyah ke-108, ia mengajak semua majelis turut aktif bergerak, termasuk yang belum terlihat seperti Majelis Ekonomi, Hukum HAM, LBSO, dan Kader.
Kelima, Kembali dan mengabdi. Anak-anak Muhammadiyah yang sedang mondok atau kuliah di luar daerah diharapkan kelak kembali dan mengabdi di persyarikatan.
Keenam, Motivasi bagi guru-guru IGABA. Bu Din menegaskan agar guru-guru tetap semangat, tidak minder, dan selalu rendah hati.
“IGABA Glagah harus tetap menjadi yang terbaik. Jangan minder, tapi juga jangan sombong,” pesan beliau di akhir sambutannya. (*)
Penulis Elis Nurhayati Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan
0 Tanggapan
Empty Comments